- AP Photo
VIVAnews - Tepat dua tahun yang lalu. Menteri Dalam Negeri India, Shivraj Patil, mengundurkan diri dari jabatannya. Menurut sumber pemerintah India, langkah itu dilakukan Patil sebagai pertanggungjawaban moral atas ketidakmampuan instansi yang dia pimpin dalam mencegah dan mengatasi serangan teroris di Mumbai.
Serangan teror terjadi di sepuluh tempat di Mumbai pada 26 November 2008 dan baru bisa diatasi secara tuntas tiga hari kemudian, 29 November .
Menurut stasiun televisi SkyNews, kabar pengunduran diri Patil sebagai menteri dalam negeri telah dibenarkan oleh pimpinan Partai Kongres - yang tengah berkuasa di India.
Selain itu, menurut koresponden Voice of America di New Delhi, Patil tidak hadir dalam rapat darurat yang dihadiri oleh Perdana Menteri Manmohan Singh dan para pejabat keamanan dan intelijen India. Padahal sebagai menteri dalam negeri, Patil bertanggungjawab menangani keamanan nasional.
Sumber Kementrian Dalam Negeri yang dikutip Times of India mengungkapkan bahwa Patil sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Singh. Tampaknya, Patil selama ini juga mendengar berbagai kritik di parlemen dan media massa untuk mundur dari jabatannya karena gagal mengatasi keamanan dalam negeri.
Sementara itu pemerintah India mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan teroris di Mumbai mencapai sedikitnya 175 jiwa dan melukai 308 orang. Mereka menyerang sepuluh lokasi, diantaranya stasiun kereta Mumbai, Hotel Taj Mahal, Hotel Oberoi Trident dan pusat komunitas umat Yahudi di Nariman House.
Para penyerang merupakan anggota Lashkar-e-Taiba, kelompok militan yang berbasis di Pakistan. Sembilan teroris berhasil dibunuh dalam suatu operasi pembebasan sandera, sedangkan seorang lagi berhasil ditangkap dan divonis hukuman mati pada sidang pengadilan Mei 2010.