- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Ito Sumardi mengatakan penyidik terus mengusut informasi adanya pengusaha yang mendanai Gayus Tambunan selama dalam tahanan. Dia mengatakan, informasi dari Gayus belum bisa dijadikan bukti hukum.
"Informasi itu semuanya sekarang sedang dikembangkan oleh penyidik, jadi saya kira itu saja yang bisa saya sampaikan," kata Ito di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 12 Januari 2011.
"Jadi kita tidak mungkin mengatakan 'katanya-katanya' bahwa itu benar."
Menurut dia, Polri akan berusaha mendalami informasi apapun yang masuk. "Tentunya data-data orang dan sebagainya harus kami dalami untuk kepentingan konsumsi penyidik, belum bisa menyampaikan ke media," kata dia.
Benarkah orang yang mendanai itu seorang pengusaha? "Ya bahwa kaitan antara perusahaan, pengusaha dengan pajak pasti lah kaitannya sangat erat. Memang ada kewajiban yang harus dibayar," kata dia.
"Tentunya apabila di dalam penyelidikan ada penyimpangan-penyimpangan, tentu kami akan tindaklanjuti terkait masalah dia keluar dan sebagainya, selama dia di rutan di mana dia sekarang ini juga mendanai kami masih mendalami itu semua."
Terpisah, Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana menambahkan mencari tahu darimana asal uang Gayus menjadi hal sangat penting. "Makin jelas uang Gayus darimana, makin kami bisa buka dengan jelas praktek mafia pajak dan peradilan ini," kata dia di Kantor Presiden.
Namun, kata dia, penegak hukum tidak bisa berkata dengan asumsi harus dengan bukti. "Tak bisa digeneralisasi bahwa semua perusahaan yang ditangani memberi suap kepada Gayus," kata dia.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kata dia, tengah mencari data-data seputar aset Gayus di luar negeri. Namun, data-data itu tidak otomatis bisa diakses Satgas. "PPATK sudah bangun komunikasi dengan mitra kerja di negara-negara yang disebut dikunjungi Gayus." (umi)
Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala
Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024
