Bos Marketing Google Raib di Mesir

Wael Ghonim, bos Google yang raib di Mesir
Sumber :
  • PC Magazine

VIVAnews - Google mengumumkan bahwa Wael Ghonim, Head of Marketing Google untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, raib di tengah gejolak politik Mesir.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

“Kami bisa konfirmasikan bahwa  seorang karyawan Google, Wael Ghonim, masih hilang di Mesir,” ujar juru bicara Google melalui pernyataan tertulis yang dikutip oleh situs Wired

Menurut Google, Ghonim tiba di Mesir pada awal pekan lalu untuk menghadiri sebuah konferensi. Ia sempat memposting tweet dalam bahasa Inggris di Twitter yang cukup kritis terhadap pemerintah Mesir. 

Firasat Kematian Putra Jurnalis Wael Al Dahdouh, Hamzah Sebelum Tewas Dibunuh Israel: Ayah itu Sabar

Lewat salah satu tweetnya, ia sempat menyindir pemerintah Mesir yang melakukan pemblokiran Facebook dan Twitter. "Sebuah pemerintahan yang takut dengan Facebook dan Twitter semestinya mengurus saja sebuah kota di Farmville, tapi tidak usah mengurus negara seperti Mesir," ujar Ghonim. 

Belakangan, ia menyatakan hendak turut dalam aksi unjuk rasa, walaupun sempat dicegah oleh keluarganya. Ghonim juga sempat memposting tweet berbunyi "Doakan #Mesir. Saya sangat khawatir dengan rencana pemerintah menggelar kejahatan perang terhadap rakyat. Kami semua sudah mati." 

Keluarga Jurnalis Senior Wael Al Dahdouh Kembali Dibunuh Israel, Terbaru Hamzah Putra Tercintanya

Setelah itu, Ghonim tidak terlihat lagi sejak Kamis malam. Sebuah percakapan di Twitter memperkirakan Ghonim telah ditahan oleh polisi Mesir, namun laporan itu belum dikonfirmasi. 

Upaya pencarian terhadap Ghonim juga dilakukan secara bersama-sama, dengan membuat dokumen spreadsheet kolaboratif di Google Docs, untuk mengumpulkan informasi orang-orang hilang dengan metode crowd source

Selain itu, Google juga meluncurkan sistem tweet melalui sambungan telepon landline untuk memudahkan masyarakat Mesir bisa berkomunikasi dengan dunia. 

Demonstrasi di Mesir sendiri pecah sejak 25 Januari saat masyarakat Mesir ramai-ramai turun ke jalan meminta Presiden Hosni Mubarak yang telah berkasa selama 30 tahun, mundur karena dianggap gagal memajukan ekonomi serta memberantas korupsi. 

Setidaknya, 140 orang tewas saat bentrok dengan polsisi sejak aksi unjuk rasa digelar pekan lalu. Google Mesir sendiri, kini telah menutup kantornya demi keselamatan karyawan.(np)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya