Cara Unik Solo Menata Kawasan

Walikota Solo, Joko Widodo
Sumber :
  • Antara/ Akbar Nugroho Gumay

VIVAnews - Pemerintah Kota Solo membuat terobosan baru dalam hal penataan kawasan kota. Terobosan itu berupa menggelar sayembara  penataan kota yang diikuti oleh sejumlah arsitek dari seluruh Indonesia. Ke depannya, Solo akan selalu menggelar sayembara untuk penataan kawasannya.

Walikota Solo, Joko Widodo, mengatakan biasanya untuk pembuatan desain kota selalu dilelangkan. Solo bergerak lebih maju, bukan sekadar melelang, tapi membuat sayembara terbuka.

“Nanti pemikirannya  pembangunan muncul dari banyak orang bukan hanya satu orang atau satu kontraktor. Dulu-dulunya kan seperti itu dan monoton. Makanya kami ingin membuat terobosan dan payung hukumnya ada. Ya sudah, dipakai. Ini terobosan pertama kali penataan kota di Indonesia,” kata Jokowi, panggilan akrab Walikota Solo, Jumat, 4 Februari 2011.

Sayembara  pertama kali digelar Jokowi untuk penataan kawasan Jalan Sudirman hingga Jalan RE Martadinata. Peserta sayembara saat itu 27 arsitek dan konsultan dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu jurinya Prof Ir Eko Budiharjo Msc, pemerhati urban design yang juga mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang.

“Sayembara kemarin dimenangkan oleh Pusat Studi Urban Desain Institut Teknologi Bandung yang merupakan jagonya urban planning. Kalau yang menang itu, saya tidak kaget. Karena di situ ada Prof Danismoro yang ranking pertama untuk urban planning,” katanya.

Selanjutnya, Jokowi akan menggelar sayembara serupa untuk penataan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta kawasan tersebut hingga depan pusat perbelanjaan Makro. “Ini akan terus ditawarkan dengan lomba karena hasil sangat bagus dan memuaskan,” katanya.

Untuk setiap penataan kawasan, temanya berbeda-beda. “Setiap kawasan tematik. Bukan saya yang menentukan. Yang tahu temanya adalah arsitek dan budayawan,” ujar Jokowi.

Laporan Fajar Sodiq | Solo, umi

Agung Sedayu Lengkapi PIK 2 dengan Taman Doa Lady of Akita Senilai hingga Rp 250 M
Sampah plastik.

Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik

Data National Plastic Action Partnership, menyatakan, volume sampah plastik tumbuh sebesar 5 persen setiap tahunnya. KLHK menegaskan mengurangi sampah hingga 30 persen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024