- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews- Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 mencapai 6,1 persen atau melebihi dari target sebesar 5,8 persen. Pemerintah menyambut baik pencapaian ekonomi 2010.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan tiga faktor pendorong utama pertumbuhan itu berasal dari konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.
"Ekspor mendapat dukungan lebih besar karena beberapa harga komoditas meningkat, kelihatannya faktor itu yang berperan di kuartal IV-2010 sehingga keseluruhannya bisa 6,1 persen," katanya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 7 Februari 2011.
Namun pertumbuhan ini tidak didukung oleh konsumsi pemerintah (goverment spending) terhadap pertumbuhan ekonomi 2010. Agus beralasan tahun lalu pemerintah harus mengurusi gejolak seperti kisruh Bank Century.
"Jadi pada saat itu, mungkin fokus konsumsi pemerintah dan keefektivitasannya belum optimal," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Senin, 7 Februari
2011.
Menurut data BPS, pertumbuhan 6,1 persen ini didukung oleh semua komponen, yaitu konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,6 persen, konsumsi pemerintah sebesar 0,3 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 8,5 persen, dan perubahan inventori sebesar 463,1 persen, sedangkan komponen ekspor tumbuh sebesar 14,9 persen dan impor tumbuh sebesar 17,3 persen.
Rendahnya kontribusi konsumsi pemerintah 0,3 persen itu membuat Agus akan melakukan evaluasi mengingat konsumsi pemerintah lebih banyak dilakukan pada kuartal IV.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang ditandai sejumlah pembangunan secara tidak langsung akan berdampak pada inflasi. Seperti diketahui, inflasi 2010 mencapai 6,96 persen atau lebih tinggi dibanding angka pertumbuhan. (hs)
Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia
Jorvan Vieira, nama yang mungkin asing bagi pecinta sepak bola di tanah air. Namun, di benua Asia, nama ini begitu harum dan dihormati. Beliau adalah pelatih asal Brasil
