Mengapa Bayi Tak Baik Minum Susu Formula

Meracik susu formula
Sumber :
  • inmagine.com

VIVAnews - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih meminta masyarakat tak memberi bayi susu formula. Bahkan, ia mengecam pembagian susu formula gratis di sejumlah rumah sakit bersalin.

Menkes menganjurkan masyarakat untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi hingga usia enam bulan. "Diteruskan sampai dua tahun didampingi makanan pendamping ASI," katanya dalam konferensi pers terkait kontaminasi bakteri berbahaya dalam susu formula, Kamis, 10 Februari 2011.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Idrus Jus'at Ph.d, menambahkan, susu formula bulan makanan pengganti ASI. Susu formula tak dapat menggantikan manfaat ASI. "Di dalam ASI ada zat imunitas yang tak dapat tergantikan makanan apapun," ujarnya.

Menurut Idrus, pemberian susu formula akan mengurangi isapan bayi terhadap ASI. Ini artinya, mengombinasikan ASI dan susu formula kepada bayi, khususnya usia 6 bulan ke bawah, juga tak dianjurkan. Sebab, berkurangnya isapan terhadap ASI membuat asupan zat imunitas tak maksimal.

Banyak Berkutat di Zona Degradasi, Arema FC Bersyukur Lolos dari Lubang Jarum

"Susu formula juga rentan terkontaminasi bakteri jahat jika penyajiannya sembarangan, sementara daya tahan tubuh bayi masih lemah tentu ini tidak menguntungkan," ujar Idrus.

Penelitian MRC Childhood Nutrition Research Centre di University College London, Inggris, bahkan mengungkap bahwa pemberian susu formula berlebihan pada bayi memicu obesitas saat usia anak. Peningkatan berat badan ini jelas memberi efek lanjutan terhadap risiko kesehatan.

Para peneliti percaya, susu yang diperkaya protein dan nutrisi lainnya mengandung lebih banyak kalori dan memicu pertumbuhan berat badan saat fase pertumbuhan penting.

Di sejumlah negara, pembatasan asupan susu formula telah tegas dilaksanakan dengan mengadopsi Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1981.

Seperti dikutip dari situs UNICEF, di Iran, pemerintah setempat melakukan kontrol ketat terhadap impor dan penjualan susu formula pengganti ASI. Masyarakat hanya dapat membeli susu formula dengan resep dokter. Tak hanya itu, kaleng susu juga tak boleh menampilkan merek, gambar atau pesan promosi.

Sementara undang-undang di India mengharuskan produsen susu formula untuk menyertakan peringatan mencolok tentang potensi bahaya di kaleng. Peringatan ini harus ditempatkan di tengah-tengah label sehingga terbaca pembeli.

Di Indonesia, aturan pembatasan susu formula untuk bayi sebenarnya sudah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang label dan iklan pangan. Namun, peraturan yang lebih spesifik tentang pembatasan susu formula masih dalam proses harmonisasi.

Dalam pasal 47 PP No 69/1999 itu tertulis, iklan tentang pangan yang diperuntukkan bagi bayi yang berusia lanjut dengan 1 (satu) tahun, dilarang dimuat dalam media massa, kecuali dalam media cetak khusus tentang kesehatan, setelah mendapat persetujuan Menteri Kesehatan. Selain itu, iklan yang bersangkutan wajib memuat keterangan bahwa pangan yang bersangkutan bukan pengganti ASI. (pet)

Pemain Timnas Indonesia U-23, Pratama Arhan

Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata

Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan karena gol bunuh diri

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024