VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan segera merealisasikan pembangunan rel kereta jalur ganda antara Lubuk Linggau - Pelabuhan Tanjung Api-api. Tujuannya untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi batu bara.
"Jalur yang ada selama ini tidak memungkinkan menambah kapasitas produksi PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk," kata Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin setelah mengikuti rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 8 Januari 2009.
Turut mengikuti rapat antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, dan Direktur Utama Bukit Asam Sutrisno.
Keterbatasan daya angkut membuat Bukit Asam hanya dapat memproduksi 12 juta ton batu bara per tahun. Sebanyak 9,5 juta ton diangkut dengan kereta api ke Tarakan, Lampung, dan sisanya ke Kertapati, Sumatra Selatan.
Jumlah ini terbilang sedikit apabila dibandingkan cadangan batu bara Bukit Asam, yaitu 6,5 miliar ton. Sumatra Selatan sendiri menyimpan 48 persen cadangan batu bara nasional, setara dengan 22,5 miliar ton. Batu bara yang bisa ditambang sebanyak 18 miliar ton.
"Dengan infrastruktur yang ada, batu bara Sumatra Selatan baru akan habis dalam 1.500 tahun. Bandingkan dengan Kalimantan Selatan yang sudah bisa memproduksi 100 juta ton," kata Alex.
Alex berharap pembangunan rel jalur ganda sepanjang 270 kilometer ini dapat mendorong Bukit Asam meningkatkan produksi menjadi 50 juta ton per tahun. Jalur ini juga akan dimanfaatkan pengangkutan bahan tambang lain, kelapa sawit, dan karet.
Mendukung percepatan ini, rapat telah mendelegasikan Gubernur Sumatra Selatan segera membuat permohonan sewa lahan di sisi kiri dan kanan rel lintas Sumatra yang sudah ada ke Menteri Perhubungan. Selain itu, Gubernur juga harus mengajukan izin pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api. "Segera setelah izin prinsip diperoleh, proses tender terbuka akan dimulai," kata Alex.
Ia memperkirakan pembangunan rel jalur ganda memerlukan dana Rp 11 triliun. Pembangunan pelabuhan akan memakan biaya US$ 1 miliar.
Dana untuk proyek yang rencananya akan diselesaikan dalam 3 - 4 tahun ini tidak akan menggunakan anggaran daerah atau anggaran negara, karena nilainya terlalu besar. Pemerintah akan mengundang investor. "Sudah banyak peminat, dari India, China, dan Timur Tengah. Investor lokal mungkin nanti sebagai pendamping," kata Alex.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Dia kurang lebih sudah 15 tahun hidup di jalanan dari kota ke kota lain. Hal itu dikarenakan ada masalah dengan suaminya. Setelah berumah tangga, ia tinggal di Bandung
Ucapan Hari Bumi dari Pemkab Polman tak Seindah Permasalahan Sampahnya yang Tak Kunjung Usai
Olret
10 menit lalu
Misalnya soal sampah, problem ini memang sangat pelik untuk kita bicarakan bersama, dan memang masalah ini hampir melanda semua daerah yang ada di Indonesia.
Tiga Lokasi Nobar Gratis Timnas Indonesia U23 vs Uzbekistan di Bandung, Cimahi dan Soreang!
Jabar
13 menit lalu
Jangan lewatkan kesempatan untuk mendukung Timnas Indonesia U23 di semifinal Piala Asia 2024. Bergabunglah dalam nobar gratis di Bandung, Cimahi, dan Soreang hari ini.
Nobar Semi Final Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan di GOR Saparua Kota Bandung Malam Ini!
Jabar
22 menit lalu
Pejabat dan warga Jawa Barat kompak berdoa untuk kemenangan Timnas U-23 Indonesia dalam pertandingan semifinal Piala Asia U-23 melawan Uzbekistan. Nobar akan diadakan!
Selengkapnya
Isu Terkini