Ekonom: Pembangunan Infrastruktur Mendesak

Konstruksi beton jalan layang Casablanca
Sumber :
  • Dokumen Dinas PU DKI

VIVAnews - Pembangunan infrastruktur Indonesia sungguh mendesak. Sebab, buruknya infrastruktur sangat berdampak pada inflasi dan daya saing sektor industri manufaktur.

Pengamat ekonomi, Fauzi Ichsan menuturkan, infrastruktur di Indonesia yang tidak memadai juga terasa dalam hal inflasi. Di Indonesia, variasi harga barang sangat tinggi. Bahkan bisa mencapai empat sampai lima kali lipat. "Harga semen di Papua bisa empat kali harga semen di Jawa," kata dia di Jakarta, 21 Februari 2011.

Menurut Fauzi, banyak analis yang mengatakan masalah inflasi di Indonesia lebih kepada infrastruktur yang parah. Ditambah lagi dengan bentuk Indonesia sebagai negara kepulauan yang membutuhkan infrastruktur yang baik.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Cuaca yang tidak kondusif pun membuat keadaan semakin buruk, sehingga berdampak pada keterlambatan  distribusi pangan yang akhirnya berakibat pada inflasi pangan, yang kemudian mendorong inflasi secara keseluruhan.

Eric Sugandi, yang juga pengamat ekonomi Standard Chartered mengatakan bahwa untuk tahun ini sepertinya inflasi full year sebesar tujuh persen.

Besaran nilai inflasi itu, kata dia, tentunya didasarkan pada sejumlah  asumsi seperti kondisi infrastruktur yang masih seperti sekarang ini yang menyebabkan harga komoditas pangan tinggi karena distribusi yang tidak begitu bagus. "Terlebih lagi, kebijakan pemerintah untuk pembatasan subsidi," tutur Eric.

Selain berdampak pada inflasi, menurut Fauzi, buruknya infrastruktur juga berdampak pada daya saing sektor manufaktur Indonesia. "Jika manufaktur Indonesia sudah tidak dapat bersaing lagi dari sisi upah buruh maka harus bersaing dari sisi infrastruktur yang efisien," ujarnya.

Fauzi menilai, idealnya dari Medan-Bandar Lampung terdapat jalan tol, lalu dari Lampung ke Merak ada jembatan, dari Merak ke Jakarta dan Surabaya juga ada jalan tol. Yang nantinya, akan berdampak besar bagi perekonomian dan distribusi barang antara Sumatera dan Jawa.

"Sebab, kalau kita lihat dampak ekonomi dari pembagunan jalan tol Jakarta-Bandung saja terhadap ekonomi Jawa Barat besar sekali," kata dia

Jika jalan tol Trans Jawa itu dibangun blue print-nya akan seperti tulang ikan. Di tengah-tengah jalan tol Jakarta- Surabaya sebagai tulang utama, sementara sisip-sisipnya yakni kota-kota pesisir.

Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024