- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Pengacara mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal, Komisaris Jenderal Susno Duadji, menyebut kasus yang mendera kliennya itu sedikit bernuansa politis. Yakni, ada sinyal penjegalan Susno menuju kursi Kapolri.
"Sebelum susno jadi tersangka, dia adalah calon Kapolri nomor satu. Calon Kapolri paling potensial," kata salah satu pengacara Susno, M Assegaf, ketika membacakan pembelaan Susno, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 24 Februari 2011
Namun sayangnya, menurut Assegaf, ada upaya jegal-menjegal di bursa pencalonan Kapolri itu. Assegaf menambahkan, pejabat kepolisian yang diduga ikut dalam merekayasa kasus Susno Duadji saat ini sudah menduduki jabatan yang bagus.
"Alasan hukum merupakan alasan paling tepat untuk menyingkirkan Susno," kata Assegaf. "Kasus korupsi menjadi bumbu penyedap untuk menyingkirkan orang paling potensial menuju orang nomor 1 di Mabes Polri," kata dia.
Sebelum Bambang Hendarso Danuri pensiun pada Oktober 2010, nama Susno Duadji masih dipantau untuk ikut dalam seleksi calon Kapolri. Susno tetap masuk dalam bursa calon Kapolri meski berstatus tersangka. (umi)
Dalam pledoinya, Susno yang menjadi terdakwa kasus dugaan penerimaan suap PT Salmah Arwana Lestari, membantah keras semua keterangan yang disampaikan Sjahril Djohan. Semua bantahan itu dibeberkan dalam pledoinya dan disebut Susno sebagai kebohongan.
Update Korban Tewas Banjir dan Longsor di Luwu jadi 13 Orang, Berikut Daftar Namanya
Jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor menimpa Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, bertambah. Kini sudah sebanyak 13 orang. Seorang korban lansia baru ditemukan tim.
