Hari Ini Saham Astra dan PGAS Masih Menguat?

Pialang mengamati pergerakan saham
Sumber :
  • Widodo S Jusuf

VIVAnews - Pelaku pasar diprediksi tetap meramaikan aksi beli saham di Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu 2 Maret 2011, seiring indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sedang berada dalam tren positif.

Namun, saham-saham apa saja yang masih menarik minat beli investor? Berikut, penuturan para analis mengenai enam saham pilihan yang tetap layak akumulasi hari ini.

Analis PT Madani Securities, Dadan Syariefudin menuturkan, saham barang konsumsi dan perbankan akan menjadi pilihan investor dalam perdagangan hari ini. "Rendahnya inflasi Februari 2011 menjadi salah satu faktor pendorongnya," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.

Seperti diketahui, setelah bulan sebelumnya cukup tinggi, akhirnya inflasi turun pada Februari 2011. Inflasi Februari tercatat 0,13 persen, bahkan kelompok bahan pangan mengalami deflasi.

Gerindra Buka Peluang Usung Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut

Sementara itu, laju inflasi kumulatif (Januari-Februari) sebesar 1,3 persen dan year on year (yoy) sebesar 6,84 persen atau turun jika dibandingkan angka yoy Januari 7,02 persen. Untuk inflasi inti sebesar 4,36 persen.

Dadan merekomendasikan saham PT Astra International Indonesia Tbk (ASII), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). "Harga sahamnya menarik, pelaku pasar mulai mengakumulasinya," ujar dia.

Saham ASII, kata dia, menopang penguatan IHSG pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa 1 Maret 2011, yang berhasil menguat 42,27 poin atau 1,21 persen ke level 3.512,62 karena tercatat berada diurutan pertama dalam daftar saham-saham yang berhasil menguat banyak. "Saham Astra menguat Rp1.950 ke level Rp54.000," tutur Dadan.

Kinerja keuangan sepanjang tahun buku 2010 yang positif juga memberikan pengaruh kepada pelaku pasar dengan sentimen pembagian dividen. ASII berhasil mencetak laba bersih Rp14,3 triliun, naik 43 persen dibandingkan 2009 yang hanya Rp10,04 triliun.

ASII berada di posisi ketiga saham paling aktif diperdagangkan, dengan frekuensi sebanyak 1.950 kali. Harga sahamnya naik Rp1.950 (3,74 persen) menjadi Rp54.000. Saham Grup Astra yang menjadi penopang penguatan IHSG diurutan pertama tersebut menyisakan sisa penawaran beli mencapai 989 lot, dengan transaksi yang terjadi sebanyak 19.278 lot.

Adapun Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, mencatat laba bersih sebesar Rp893 miliar atau tumbuh 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp709 miliar.

Bey Machmudin Kukuhkan BP4 Jabar: Kesejahteraan Masyarakat Datang dari Kontribusi Keluarga Harmonis

Saham bank yang berkode BJBR tersebut bercokol di urutan sembilan saham teraktif, karena ditransaksikan sebanyak 2.175 kali. Harganya menguat Rp30 atau 2,63 persen ke level Rp1.170. Saham bank ini ditransaksikan sebnayak 145.550 lot, dengan sisa penawaran beli sebanyak 81.599 lot.

Sementara itu, BTN siap memfasilitasi pembuatan 24 ribu kredit pemilikan rumah rumah sejahtera tapak (RSh) dan 1.500 KPR sejahtera susun terkait program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan.

Saham berkode BBTN itu kemarin menempati posisi 13 saham teraktif karena ditransaksikan dengan frekuensi tercatat 1.648 kali. Harga saham menguat Rp90 (6,76 persen) di Rp1.420, atau bercokol di urutan 24 daftar saham naik banyak dengan menyisakan penawaran beli sebanyak 37.603 lot dan terjadi transaksi mencapai 98.874 lot.

Gifar Indra Sakti, analis Sucorinvest Central Gani, memprediksikan beberapa saham lain yang bakal diakumulasi pemodal pada perdagangan hari ini, antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). "Ketiga saham ini, selain secara teknikal berpotensi menguat, juga ditopang fundamental positif," ujarnya.

Saham dengan kode PGAS, dia melanjutkan, diprediksikan menguat terkait ekspektasi penyaluran gas perseroan yang lebih tinggi di tahun ini sehingga bisa mendongkrak pendapatan perusahaan.

Gerindra Buka Peluang Revisi UU Kementerian Negara: Setiap Pemerintahan Punya Tantangan Berbeda

"Sementara Jasa Marga berpotensi mengalami kenaikan pendapatan dari kenaikan tarif tol tahun ini. Untuk SMCB jadi pilihan jangka panjang karena berpeluang memberikan dividen cukup besar," tutur Gifar.

Data BEI menunjukkan, saham dengan kode PGAS pada penutupan pedagangan kemarin menduduki posisi pertama dalam daftar efek paling banyak atau aktif ditransaksikan, dengan frekuensi sebanyak 3.955 kali. Harga saham mengalami penguatan harga sebesar Rp125 atau 3,52 persen pada posisi Rp3.675, dan bercokol di posisi 18 saham menguat banyak atau penopang IHSG.

Pada perdagangan Selasa, saham tersebut tidak seluruhnya terjadi transaksi (done), sehingga masih memiliki sisa penawaran beli tinggi (bid) mencapai 87.068 lot. Sementara itu, transaksi yang terjadi sebanyak 230.318 lot.

Sedangkan saham Jasa Marga, berada di urutan 45 dalam daftar saham teraktif dengan transaksi hanya sebanyak 585 kali dan berada di nomor 38 saham pengontribusi penguatan IHSG. Sebab, harga sahamnya naik Rp50 atau 1,57 persen ke level Rp3.225. Saham ini ditransaksikan sebanyak 35.259 lot, dengan sisa penawaran beli mencapai 10.925 lot.

Sementara itu, saham dengan kode SMCB berada di posisi ke-80 saham paling banyak ditransaksikan, karena mencatat frekuensi 288 kali, dengan harga saham menguat Rp40 (2,18 persen) menjadi Rp1.870 atau di posisi 47 saham menguat banyak. Saham semen ini menyisakan penawaran beli hanya sebanyak 8.734 lot dan terjadi transaksi mencapai 7.136 lot.

Proses Evakuasi Kecelakaan Bus Siswa SMK di Subang

Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Nasib Sopir Bus Bisa jadi Tersangka

Kecelakaan maut bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana, Depok itu mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. Tragedi terjadi di Ciater, Subang, Jabar.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024