Hatta: Harga Minyak Takkan Capai US$200/Barel

Hatta Rajasa dan Managing Director IMF Dominique Strauss-Kahn
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVAnews - Lembaga riset ekonomi yang berbasis di London, Inggris, Capital Economics, melaporkan konflik Libya yang terus berlangsung dikhawatirkan akan memicu lonjakan harga minyak di pasar dunia. Harga minyak diprediksi bercokol di atas US$140 per barel, seperti pada 2008. Bahkan, tidak tanggung-tanggung bisa mencapai level US$200 per barel.

Namun, apa pendapat Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa? "Ah nggak lah, nggak sampai US$200 per barel," kata dia di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin, 28 Maret 2011.

Hatta meyakini, harga minyak tidak akan mencapai US$200 per barel, meski harga komoditas itu terus melonjak terpicu konflik di Timur Tengah dan Libya yang semakin memanas dan diprediksi berlangsung lama.

Ia mengatakan, jika harga minyak mencapai US$200 per barel, semua aktivitas perekonomian akan berhenti. Untuk itu, bukan hanya Indonesia yang tidak menginginkan hal tersebut, namun seluruh dunia tentunya tidak menginginkannya.

"Kita saat ini masih bisa me-manage. Kita tertolong kurs rupiah yang terus menguat," ujar Hatta. (art)

Kisah Sukses di Usia Emas, Mom Selly dan Perjalanan Kariernya di Industri Pertambangan
Keluarga Parto

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024