UPK4: Koordinasi Kendala Investasi Migas

Kuntoro Mangkusubroto
Sumber :
  • ANTARA BRR/ HO/ Arif Ariadi

VIVAnews - Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UPK4) menilai koordinasi masih menjadi kendala utama investasi pada sektor minyak dan gas (migas) serta infrastruktur.

"Keterlibatan multi lembaga pada proyek yang berjalan memerlukan koordinasi," kata Ketua UPK4, Kuntoro Mangkusubroto, di Jakarta, Rabu 30 Maret 2011.

Dia menuturkan, jika berbicara mengenai proyek migas tentunya akan melibatkan lembaga yang mengatur masalah tanah, minyak, dan gas dengan peraturan masing-masing.

Terkuak, Ada Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

"Tanah tu siapa? BPN, Walikota. Ya kan? Tapi kalau minyaknya sendiri itu urusannya menteri ESDM. Begitu ada gasnya, urusan PGN, di bawah Meneg BUMN. Jadi, semakin banyak keterlibatan lembaga-lembaga, semakin dibutuhkan koordinasi yang lebih bagus," kata Kuntoro.

Namun, dia melanjutkan, koordinasi akan menjadi sulit karena peraturan antarlembaga tersebut terkadang tidak cocok satu sama lainnya. "Ini mesti kami bereskan," ujarnya.

Hal itu juga, kata dia, yang menjadi penyebab investasi sektor migas di Indonesia buruk dibandingkan dengan Malaysia dan Papua Nugini. Riset internasional menunjukkan, Indonesia menduduki peringkat 114 untuk iklim investasi migas. "Kita hanya lebih baik dari Burma," tutur Kuntoro.

Kuntoro menambahkan, jalur birokrasi yang terlalu banyak juga tidak disukai investor migas. "Investor lebih memilih tempat lain seperti Vietnam untuk berinvestasi," kata dia.

Dia mengakui, hal itu juga menjadi penyebab investasi migas selama sepuluh tahun terakhir dan sampai saat ini pun belum ada perubahan.

Tidak hanya migas, kata Kuntoro, sektor infrastruktur juga mengalami permasalahan yang sama. "Proyek 10 ribu megawatt, dalam lima tahun [terealisasi] hanya 300 megawatt saja. Lalu tol Trans Jawa, terhambat akuisisi lahan. Ini perlu kita perbaiki," ujar dia.

Namun, Kuntoro optimistis, pemerintah dapat menyelesaikan masalah koordinasi tersebut. "Perbaikan sudah mulai nampak, seperti blok Natuna yang sudah lama, sekarang Pertamina tengah dalam pembicaraan dengan dua hingga tiga mitranya," kata dia.

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra
Arema FC

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024