Laba PLN Merosot karena Rugi Kurs

Petugas PLN tengah memperbaiki jaringan listrik di Gardu Induk Gandul, Jakarta.
Sumber :
  • PLN Jawa-Bali

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaporkan laba bersih perusahaan sepanjang 2010 turun Rp268,9 miliar menjadi Rp10,09 triliun. Penurunan terutama disebabkan berkurangnya keuntungan PLN dari selisih nilai kurs mata uang asing dari Rp 7,57 triliun pada 2009 menjadi hanya Rp2,24 triliun.

Padahal, PLN sebenarnya mampu membukukan laba usaha yang meningkat sebesar Rp4,6 triliun menjadi Rp13,3 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp9,9 triliun.

"Peningkatan laba usaha didorong oleh kenaikan pendapatan dari penjualan tenaga listrik dan adanya kenaikan margin subsidi sebesar delapan persen," kata Direktur Keuangan PLN, Setio Anggoro Dewo, dalam keterangan pers di kantornya,  Jakarta, Jumat, 1 April 2011.

Menurut Setio, PLN mencatat pendapatan dari penjualan listrik sebesar Rp102,9 triliun atau naik 14,2 persen dari Rp90,2 triliun pada 2009. Peningkatan ini dipicu oleh kenaikan jumlah pelanggan pada 2010 sebanyak 2,3 juta pelanggan yang diikuti kenaikan volume penjualan dari 134,582 gigawatt hour menjadi 147,297 gigawatt hour.

"Tahun ini, kami akan menuntaskan daftar tunggu," kata dia.

Namun, dengan kenaikan jumlah pelanggan, PLN mengakui adanya peningkatan produksi energi listrik yang sekaligus memicu peningkatan konsumsi bahan bakar.

Konsumsi itu pada akhirnya meningkatkan biaya bahan bakar pada 2010 menjadi Rp84,2 triliun dari Rp76,2 triliun selama 2009. Beban usaha juga terdongkrak naik 10,2 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp149 triliun.
 
Dengan berbagai upaya investasi yang dilakukan PLN selama 2009, perseroan juga mencatat adanya penambahan aset per 31 Desember 2010 sebesar Rp35,8 triliun atau naik 11 persen dibandingkan 2009 menjadi Rp369,5 triliun.

Penambahan aset PLN sebagian besar, atau sekitar 87 persen berasal dari pembangunan proyek percepatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara 10 ribu megawatt. "Proyek PLN banyak didanai oleh utang, baik itu utang dari pasar modal ataupun bank," kata dia. (art)

5 Destinasi Menakjubkan di Bali yang Bakal Dikunjungi Delegasi World Water Forum
Gedung KPK (Foto Ilustrasi)

Kasus Korupsi Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Cegah Eks Ketua DPD Gerindra Malut ke Luar Negeri

Status Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024