Anggaran Listrik untuk Timur Indonesia Minim

Menara SUTET Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Sumber :
  • cbc.ca

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengalokasikan dana sebesar Rp5 triliun untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di atas 60 persen di seluruh Indonesia. Sayangnya, alokasi dana untuk program tersebut di wilayah timur Indonesia masih minim.

"Kami masih membutuhkan dana Rp1,25 triliun untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya," ujar Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vickner Sinaga, dalam keterangan pers di kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat, 1 April 2011.

Sesuai alokasi anggaran 2011, dana sebesar Rp5 triliun itu akan dialokasikan untuk menaikkan rasio elektrifikasi di wilayah barat Indonesia sebesar Rp920 miliar. Sementara itu, daerah operasi Jawa-Bali akan memperoleh alokasi dana terbesar hingga Rp3,3 triliun dan Indonesia Timur Rp750 miliar.

Vickner menjelaskan, Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebenarnya membutuhkan dana untuk peningkatkan rasio elektrifikasi hingga Rp2 triliun. Namun, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan sisa dana tersebut.

Sandiaga soal Peluang Gabung Prabowo-Gibran: Sesuai Namanya Partai Persatuan

"Tapi, saya percaya, Pak Dewo (Direktur Keuangan PLN, Setio Anggoro Dewo), akan mencarikannya," kata dia.

Data PLN menunjukkan rasio elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) baru mencapai 31 persen dan tahun ini diharapkan meningkat menjadi 70 persen. Untuk itu, PLN akan berusaha keras menambah sambungan listrik sebanyak 360 ribu watt dalam setahun ini. "Pekerjaan dua puluh tahun akan kami selesaikan dalam setahun," kata Vickner.

PLN tahun ini juga akan mempercepat proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 10 ribu megawatt. Perseroan berencana untuk memulai pencampuran penggunaan bahan bakar, dengan komposisi batu bara sebagai bahan bakar memiliki porsi terbanyak sebesar 50 persen. "Kami akan meningkatkan migrasi pada beberapa pembangkit," kata dia. 

PLN merencanakan jumlah pemakaian batu bara pada 2011 mencapai 50 juta ton, atau naik dari volume sebelumnya sebanyak 24 juta ton.

Adapun PLTU yang menambah porsi penggunaan batu bara adalah PLTU Indramayu, PLTU Rembang, PLTU Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, dan PLTU Pacitan. (art)

Proses evakuasi korban tewas akibar banjir dan longsor di Luwu. (Foto: Basarnas Sulsel).

Update Korban Tewas Banjir dan Longsor di Luwu jadi 13 Orang, Berikut Daftar Namanya

Jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor menimpa Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, bertambah. Kini sudah sebanyak 13 orang. Seorang korban lansia baru ditemukan tim.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024