- www.dpr.go.id
VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengatakan siap membuka dokumen kronologi rencana pembangunan gedung baru DPR. Dia mengakui, tim kerja DPR periode sebelumnya, yang dipimpin Darul Siska, menyepakati sayembara desain gedung, meski akhirnya batal.
Menurut dia, batalnya sayembara karena diganti workshop yang diselenggarakan DPR periode lalu. “Mereka mengatakan saya melakukan kebohongan publik, mari kita buktikan," kata dia di DPR, Selasa 5 April 2011. "Saya akan buka semua dokumen yang ada."
Menurut dia, pembatalan sayembara ada dalam dokumen tersebut. "Saya sendiri sudah membaca semua dokumen itu dan jelas gedung itu sudah direncanakan DPR periode lalu," katanya. DPR periode lalu, menurut dia, sudah menghitung biaya konstruksi, bahkan sudah menunjuk konsultan perencanaan dan ada anggaran Rp4,2 miliar.
Marzuki menegaskan pembangunan gedung itu sudah keputusan lembaga, diambil dalam paripurna DPR. "Ini bukan keputusan saya pribadi, masa saya bisa memengaruhi 559 anggota lainnya,” ujarnya.
Marzuki Alie membandingkan, gedung parlemen saat ini yang dibangun pada masa Orde Lama. Menurut dia, gedung DPR ketika itu paling mewah dibanding bangunan lain. Namun, gedung yang dibangun 1962 itu kini dinilai sudah usang. “Bung Karno ini berpikir jauh ke depan makanya dia bangun segala fasilitas ini,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, mantan tim kerja DPR periode 2004-2009, yakni Darul Siska, Alvin Lie, dan Eva Kusuma Sundari mengatakan, pembangunan gedung baru DPR tidak ada kaitannya dengan DPR sebelumnya. Menurut mereka, tim hanya merekomendasikan sayembara, tidak menghasilkan desain gedung baru DPR. (umi)