- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Ketua Tim Pengarah Peningkatan Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009, Darul Siska, menyatakan, desain gedung baru DPR berbentuk U terbalik sudah pernah ditawarkan sebuah BUMN pada awal 2009. Saat itu, kata Darul yang aktif di Partai Golkar itu, tim menolak mentah-mentah.
"Jangankan presentasi, masuk ke ruang rapat pun mereka tak kami bolehkan. Kami tolak, buang jauh-jauh desain itu," kata Darul saat dihubungi VIVAnews melalui telepon, Rabu 6 April 2011. "Desainnya mirip dengan yang sekarang, seperti U terbalik."
Tim Peningkatan Kinerja DPR saat itu, kata Darul, tak mau langsung bicara desain gedung baru. Tim ingin DPR fokus pada penataan kompleks Gedung DPR yang meliputi redesain, redefinisi dan renovasi gedung.
"Kami ingin digelar sayembara dulu untuk penataan itu," kata Darul. "Bukan langsung menganggarkan pembangunan gedung."
Pernyataan Darul ini menguatkan dugaan politikus Partai Persatuan Pembangunan M Romahurmuziy yang menyatakan, proyek pembangunan gedung ini hasil lobi perusahaan konstruksi. Fase sayembara dilewatkan, mereka langsung menawarkan desain gedung baru. Dan untuk keperluan desain ini, DPR sudah menghabiskan dana lebih dari Rp10 miliar.
"Rent seeking sebenarnya lebih banyak dari kalangan komersial. Karena semua perusahaan tentu berburu proyek. Tentu, mungkin gedung ini tidak lepas dari lobi-lobi pemburu rente ini," kata Romy di gedung DPR, Jakarta, Selasa 5 April 2011.
Romy menyatakan, keinginan dunia usaha ini wajar karena mereka memang berburu laba. "Tapi di sisi lain, kita harus punya independensi dan integritas untuk melihat apa yang pas," katanya. (eh)
Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.
