- AP Photo / Brian McDermott
VIVAnews - Bank Indonesia (BI) akan melakukan uji kelayakan (fit and proper test) ulang terhadap manajemen Citibank jika terbukti gagal dalam pengelolaan perusahaan. Namun, langkah itu bisa dilakukan setelah pemeriksaan BI selesai.
"Hal itu bisa dilakukan jika nanti hasil temuan mengindikasikan manajemen harus di-fit and proper test. Saat ini masih dalam penelitian" ujar Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, Wimboh Santoso, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 7 April 2011.
Wimboh mengatakan, langkah itu merupakan salah satu 'konsekuensi' yang harus ditanggung Citibank atas dua kasus yang menimpa bank asing terbesar di Indonesia itu. Kasus itu adalah dugaan pembobolan bank yang dilakukan mantan karyawannya, Melinda Dee dan tewasnya nasabah Citibank setelah mengurus tagihan kartu kreditnya.
Sanksi lain yang dilakukan BI terdiri atas berbagai tingkatan seperti teguran tertulis hingga larangan bagi Citibank merekrut nasabah kaya untuk sementara. BI juga memperketat pengawasan internal, tak hanya Citibank, namun juga bank lain.
"Kasus ini memberikan pelajaran kepada industri perbankan tentang pentingnya internal control. Jangan sampai, kejadian sama terulang pada bank lain," katanya.
Sementara itu, larangan Citibank menambah nasabah baru melalui layanan Citigold secara sementara, Wimboh tak menjelaskan batas waktunya.
Menurut dia, ketidakpatuhan bank memiliki derajat berbeda-beda. "Perbankan akan membuat komitmen. Jika komitmen tidak dipatuhi, ada sanksi lebih keras lagi. Jadi, ada proses," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah menambahkan, jika petinggi Citibank dianggap tidak layak, BI memberikan laporan kepada pemilik saham atau kantor pusat. "Kami memberikan laporan jika ada masalah dengan bank itu. Kalau bank asing, ya ke kantor pusatnya" ujarnya. (art)
Sudirman Said Bakal Maju Pilgub DKI Jalur Independen
Mantan menteri ESDM Sudirman Said bakal maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 melalui jalur perseorangan atau independen.
