VIVAnews - Kementerian Keuangan telah menerima 62 laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait pengawasan transaksi keuangan pegawai di lingkup kementerian itu. Laporan tersebut merupakan penelaahan terhadap data Maret 2007 hingga Maret 2011.
"Seluruh laporan yang dikirim PPATK kepada Kemenkeu telah ditindaklanjuti oleh Itjen Kemenkeu," kata Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati dalam keterangan pers di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Kamis, 14 April 2011.
Menurut Anny, tindak lanjut yang ditempuh Itjen Kemenkeu di antaranya melalui pengumpulan bahan dan keterangan dilanjutkan audit dan investigasi. Jika hasil dari tindak lanjut tersebut menunjukkan transaksi keuangan pegawainya tidak benar, Kemenkeu memastikan akan memberikan sanksi hingga pemberhentian tidak hormat terhadap para pegawai tersebut.
Namun, jika hasil penyelidikan menunjukkan adanya unsur gratifikasi, Kemenkeu akan melimpahkan kasus tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terakhir, jika tidak ditemukan adanya penyimpangan, pegawai maupun non pegawai Kemenkeu dipastikan akan dilepaskan dari sanksi.
Sayangnya, Anny tidak menyebutkan direktorat mana yang paling banyak dilaporkan oleh PPATK. Alasannya, seluruh data sudah masuk di Itjen Kemenkeu. "Data base-nya nanti tanya ke Itjen, Pak Irjen setuju menyampaikan," katanya.
Saat disinggung mengenai temuan 46 rekening mencurigakan pegawai di lingkungan Direkorat Pajak Kemenkeu, Anny mengungkapkan, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan PPATK untuk mencari tahu data yang dimaksud.
Pihaknya juga berjanji akan segera menindaklanjuti temuan tersebut. "Semua proses akan ditindaklanjuti oleh Kemenkeu, jangan khawatir," kata Anny.
Seperti diketahui, Itjen mengakui menerima 46 laporan yang sebagian besar merupakan laporan terjadinya transaksi mencurigakan di rekening pegawai Ditjen Pajak. Namun, dari 26 laporan PPATK ke Itjen, ada beberapa yang sudah dilaporkan sebelumnya.
Sementara itu, 20 laporan lainnya merupakan laporan baru dari Itjen ke PPATK. Sebagian besar merupakan pegawai yang selama ini bekerja di sekitar lingkungan Gayus Tambunan. (art)
Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.
