Khawatir Inflasi Tinggi, Harga Emas Melambung

ilustrasi emas
Sumber :
  • Adri Prastowo

VIVAnews - Harga emas kembali dalam tren naik pada perdagangan Jumat, 15 April 2011. Kenaikan itu terjadi setelah beberapa hari sebelumnya mengalami penurunan akibat imbauan Goldman Sach agar investor mengambil untung.

Harga emas yang diperkirakan menanjak ke level US$1.500 per ounce disebabkan kekhawatiran investor terhadap inflasi di berbagai dunia yang mulai semakin tinggi.

Emas untuk pengiriman bulan Juni tercatat naik US$3,4 menjadi US$1.475,80 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi pada level US$1.480,50 per ounce.

Sementara itu, harga perak juga terus merangkak naik 74 sen menuju US$42,40 dan kini tengah membidik target harga tertinggi pada level US$43.

Seperti dikutip VIVAnews.com dari laman The Street, Jumat, 15 April 2011 disebutkan harga emas dan perak mulai meningkat sejak Kamis atau ketika harga logam itu naik 1,1 persen dan 3,5 persen.

Kenaikan emas terus berlanjut pada Jumat lalu karena investor berusaha menginvestasikan dana dalam bentuk emas sebagai upaya melindungi investasi terhadap inflasi.

Seperti diketahui, pemerintah China melaporkan pertumbuhan ekonomi yang melambat, namun dengan laju inflasi yang semakin memanas. Pada kuartal I-2011, pertumbuhan ekonomi naik 9,7 persen secara year on year atau melebihi perkiraan berbagai kalangan.

Saudi Arabia Permits All Types of Visas to Perform Umrah

Kenaikan juga terjadi pada laju inflasi China pada Maret menjadi 5,4 persen, lebih tinggi dari posisi Februari sebesar 4,9 persen.

Laju inflasi China sebetulnya sudah diketahui Kamis lalu, namun negara-negara Eropa mengaku kaget dengan kenaikan inflasi yang mencapai 2,7 persen.

James Moore, analis dari FastMarkets mengatakan, komoditas emas menemukan momentum kenaikan setelah mengalami masa konsolidasi yang singkat.

Moore menilai, investor yang biasa menyimpan investasi dalam bentuk emas kemungkinan lebih memperhatikan ancaman default utang oleh negara-negara Uni Eropa yang meningkat. Selain itu, indikator inflasi yang meningkat memaksa investor memilih investasi dalam bentuk emas. (art)

Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus) oleh petugas saat sedang menjaring sampah di kali.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024