Kisah Korban NII

Mencuri, Jambret dan Merampok Demi NII

Bendera NII ( Negara Islam Indonesia )
Sumber :

VIVAnews - Daftar korban tipu daya pendukung gerakan radikalĀ  Negara Islam Indonesia (NII) diperkirakan akan terus bertambah. Setelah TW, Tikno dan DI warga Surabaya, Jawa Timur yang mengaku pernah masuk perangkap pengikut NII, kini muncul kembali satu nama BD. Ia mengaku korban NII juga.

Ditemui di Pujasera kawasan Wisata Religi Taman Bungkul Surabaya (TBS) Jalan Raya Darmo, Surabaya, TW kembali menceritakan kisahnya kepada VIVAnews.com. "Saya berani memastikan korban NII di Surabaya cukup banyak. Di tahun 2000 saja, bersamaan dengan saya, selain pelajar SMA, saat itu juga banyak teman-teman dari perguruan tinggi yang juga ikut aktif," kata TW, Rabu, 27 April 2011.

Dia menyebut gerakan NII yang masif dan terstruktur itu sesat, menjerumuskan dan menghalalkan segala cara. Juga menggunakan kekerasan dan paksaan. Itu terbukti, lanjut TW, sejumlah teman se-jamaah banyak yang terjerumus ke perbuatan kriminal.

"Ini kisah rekan saya yang ditahan polisi karena tertangkap merampok dan sebelumnya kerap melakukan penjambretan. Dalam cerita itu, ia mengatakan terpaksa menjambret karena termotivasi dapat memberikan sumbangan dana kepada NII," TW menuturkan.

Padahal, lanjut TW, selain mahasiswa cerdas di perguruan tinggi terkenal di Surabaya, warga Perumnas Tandes itu sebelumnya taat beribadah. Ia ditahan karena merampok di kawasan Jalan Dharmahusada, Surabaya. Cerita yang beredar, urai TW, korban sempat membuat pengakuan, perbuatannya karena didorong ingin menyokong terwujudnya NII.

Lalu ada kaitannya atau tidak, TW mengatakan BD kemudian meninggal dunia. Sebelum meninggal, masih kata TW, BD beberapa kali terlihat kerap dikunjungi kelompok NII yang merekrutnya. "Wallahua'lam, saya tidak tahu, apa yang sebelumnya terjadi pada BD," ungkap TW yang banyak mengurai cerita pengalaman pahitnya kepada VIVAnews.com.

TW sendiri, mengakui doktrin NII memang kuat. Harus berjihad untuk NII meski ajal taruhannya dengan jaminan surga. "Itu harus dilakukan, baik fisik atau materi. Saya saja harus mengamen tiap pulang sekolah hingga larut malam, hasilnya untuk NII," kata TW.

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya

Airlangga: Singapura-Malaysia Tidak Senang RI Punya Industri Semikonduktor
Menag Yaqut Cholil Qoumas melepas keberangkatan perdana jemaah haji kloter 1

Lepas Keberangkatan Kloter 1 Jemaah Haji ke Tanah Suci, Menag Puji Layanan Fast Track

Menag melepas keberangkatan 388 jemaah haji Kloter 1 JKG ke Tanah Suci pada Minggu dini hari, sekaligus memantau layanan fast track di Bandara Soetta

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024