Merpati Sempat Tolak Pesawat MA-60

Pesawat Merpati Nusantara
Sumber :
  • Antara/ Bernadus Tokan

VIVAnews - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mengakui pernah menolak kontrak awal pembelian pesawat jenis MA-60 dari Xian Aircraft China karena tidak menguntungkan secara bisnis. Kontrak kembali dilanjutkan karena Merpati berhasil menambah klausal dalam kontrak pembelian pesawat tersebut.

"Kenapa saya menolak, karena setelah dihitung secara bisnis, kontrak itu tidak membuat Merpati lebih sehat," kata Komisaris Utama Merpati Nusantara Airlines, Muhammad Said Didu, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Selasa, 10 Mei 2011.

Said menjelaskan, tiga kontrak yang diminta untuk diubah itu adalah pembelian pesawat yang dibiayai lewat subsidiary loan agreement (SLA) dari pemerintah dilakukan dalam mata uang rupiah. Usulan ini ditempuh karena perusahaan berharap tidak terkena depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS dan yuan China.

Pemerintah sendiri melalui fasilitas kredit ekspor membeli pesawat China tersebut menggunakan mata uang dolar AS dan yuan. "Kami kan memperoleh pendapatan dalam mata uang rupiah," katanya.

Revisi kontrak kedua menyebutkan, sebagai pesawat baru, pabrikan China yaitu Xian Aircraft harus memberikan fasilitas pemeriksaan seluruh body pesawat secara gratis.

Terakhir, Merpati meminta bila pesawat tidak mampu beroperasi hingga umur yang diperkirakan sesuai kontrak yang ada, ataupun ada kesalahan pabrik, maka pabrikan China harus membeli pesawat itu kembali dengan nilai buku.

Menurut Said, seluruh persyaratan dalam kontrak baru tersebut akhirnya memperoleh persetujuan dari pemerintah maupun pabrikan China. Dengan persetujuan tersebut, Merpati akhirnya bersedia membeli dan mengoperasikan pesawat dari Negara Tirai Bambu tersebut.

"Kontrak itu government to government, Merpati hanya menerima SLA. Kami berutang kepada pemerintah, membayar ke pemerintah," kata Said.

Terkait kecelakaan yang menimpa salah satu pesawat MA-60 milik Merpati di Papua Barat, Said yakin musibah itu terjadi bukan karena pesawat yang tidak layak beroperasi. Dia berharap agar masyarakat melihat persoalan ini secara objektif dan benar.

Pesawat Merpati jenis MA-60 jatuh di perairan dekat Bandara Kaimana, Papua Barat sekitar pukul 14.05 WIT. Humas PT Merpati Nusantara Airlines, Imam Turidi mengatakan, pihaknya masih melakukan penelusuran penyebab kecelakaan pesawat MA-60 dengan nomor registrasi PKMZK itu.

Kontestasi Tak Hanya Berebut Kursi dan Dibagi-bagi, Alasan Ganjar Tak Mau Gabung Pemerintah

Pesawat mengangkut 25 penumpang, yang terdiri atas 18 orang dewasa, satu bayi, dan dua anak-anak. Sementara itu, jumlah kru sebanyak 4 orang. (art)

Istanbul Modest Fashion Week

Buttonscarves Bawa Ikon Hijab Dunia Halima Aden ke Istanbul Modest Fashion Week 2024!

Tampil sebagai penutup, Buttonscarves curi perhatian gandeng ikon global dan supermodel hijab pertama dunia, Halima Aden yang berhasil mendobrak panggung internasional

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024