- gresnews.com
VIVAnews - Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia periode 2004-2009 dikabarkan sedang berada di Phnom Penh, Kamboja.
Namun saat dikonfirmasi, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja mengaku belum mengetahui informasi itu. "Kami baru tahu ada informasi tentang Ibu Nunun kalau ada di sini dari kalian (wartawan). Sampai sekarang kami belum bisa memastikan apa benar ada di sini atau tidak," kata Staf KBRI di Kamboja, Amin Wicaksono kepada VIVAnews.com, Selasa, 7 Juni 2011.
Amin menegaskan, pihak KBRI Kamboja akan mengecek kebenaran informasi tentang Nunun dengan menggandeng imigrasi Kamboja. "Intinya kami selalu siap. Sesuai dengan arahan Pak Menteri, kalau memang keberadaannya itu dipastikan (ada atau tidak)," tegasnya.
Selain itu, KBRI juga akan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mencari Nunun di Kamboja. "Tapi, sejauh ini belum ada tim dari KPK yang datang ke sini," kata Amin.
Keberadaan Nunun di kamboja diungkapkan Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar kemarin. Namun, Patrialis mengatakan, pemerintah belum memastikan kebenaran informasi tersebut. "Pernah Bu Nunun keluar dari Thailand, tujuannya ke Phnom Penh. Itu saja informasi yang kita dapat. Tapi sekarang Bu Nunun di mana, kami nggak tahu," ujar Patrialis di DPR RI.
Imigrasi Thailand mencatat Nunun keluar dari Thailand ke Phnom Penh itu pada 23 Maret 2011 lalu. "Sampai sekarang masih ada di Phnom Penh atau nggak, kami nggak tahu. Tapi informasi itu adalah ke Phnom Penh tanggal 23 Maret," kata Patrialis.
Hingga sekarang, pemerintah belum mendapat informasi lagi mengenai keberadaan Nunun, masih di Kamboja atau tidak. Apalagi, belum ada informasi dari Imihrasi Kamboja.
"Data itu yang belum kita dapat. Kalau minta data-data di negara orang kan juga tidak mudah," tegas Patrialis. (umi)
Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan Tasreh
Pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jemaah berada di Kota Madinah.
