Cara Mempertahankan Industri Musik Indonesia

foto ilustrasi musik
Sumber :

VIVAnews - Industri musik dalam negeri terus mengalami ancaman. Selain banyaknya kaset maupun CD bajakan yang beredar, saat ini seiring berjalannya perkembangan teknologi, pemusik tidak lagi bisa berharap dari penjualan fisik. Perkembangan internet memungkinkan masyarakat berbagi atau mengunduh data, termasuk data-data lagu.

Tapi sebetulnya ancaman ini bisa disiasati.  Pengamat musik Bens Leo menuturkan, ancaman tersebut bisa dihadapi para musisi maupun pelaku musik Indonesia dengan cara melakukan promosi dan penjualan yang benar.

Terpopuler: Indonesia U-23 Fenomenal, Ernando Ari Kepikiran Arkhan Fikri

"Misalnya, CD Anggun C Casmi dengan 17 lagu yang dibuat di Eropa laku terjual 100 ribu keping kurang dari sebulan. Itu dipicu bagaimana cara mengemas promosi dan penjualannya," tutur Bens saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 16 Juni 2011.

Selain itu, dia menambahkan, para musisi atau pelantun lagu jangan hanya meluncurkan album singel atau mengandalkan ring back tone. Sebab, dengan hanya satu lagu, mereka tidak bisa manggung di mana-mana. "Sebaiknya, buat mini album misalnya dengan 4-6 lagu," ujar Bens.

Bens melanjutkan, cara lain yang mesti ditempuh para musisi atau pelaku industri musik yakni menjalin kerja sama dengan pengusaha waralaba. "Coba Anda makan di salah satu restoran cepat saji, pasti saat memesan makanan, Anda ditawarkan CD musik untuk dibeli," tuturnya.

Seperti diketahui, saat ini penjualan kaset dan keping CD mengalami penurunan, dan musisi tidak dapat mengharapkan penjualan melalui media online karena bersaing dengan banyak situs yang menyediakan fasilitas unduh gratis.

Menurut data LSM penyelamat dunia musik Indonesia, Heal Our Music, sebanyak 160 juta orang mengunjungi salah satu situs penyimpanan online gratis dan terdapat 80 juta aktivitas unduh gratis selama bulan April 2011. Tentu jumlah ini belum termasuk aktivitas unduh gratis di situs lainnya.

Secara keseluruhan, terdapat 104 juta pengunduh musik secara gratis di 15 situs yang sering dikunjungi masyarakat Indonesia selama bulan April 2011. Bahkan, diperkirakan terjadi 200 juta pengunduhan setiap bulannya.

Dari survei yang dilakukan Heal Our Music terhadap 11 pemuda berusia 15-25 tahun diketahui bahwa 53 persen lebih memilih mengunduh secara gratis, dan hanya 40 persen setuju untuk membayar dengan sejumlah dana yang sesuai.

Ditemukan pula bahwa 49 persen responden mengetahui bahwa mengunduh dari situs ilegal adalah perbuatan yang ilegal namun tidak peduli. Lebih miris, terdapat 51 persen yang tidak mengetahui bahwa aktivitas tersebut ilegal. (umi)

Pimpinan Ponpes Tajul Alawiyyin, Habib Bahar bin Smith

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

Artikel top trending pertama yakni mengenai Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep tengah disorot oleh para pembaca

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024