- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Bank Indonesia menargetkan hingga akhir 2011 program TabunganKu dapat meraup dana masyarakat hingga Rp5 triliun. Target itu setara dengan 10 persen dari target bank sentral hingga 2014 yang mencapai Rp50 triliun.
Program TabunganKu pertama kali diluncurkan 20 Februari 2010 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam program itu, bank sentral telah menggandeng 70 bank terdiri atas bank umum, Bank Pembangunan Daerah, bank konvensional, dan syariah. Terdapat juga 1.180 Bank Perkreditan Rakyat yang telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung.
"BI berharap hingga akhir 2011 bisa Rp5 triliun," kata Peneliti Eksekutif Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia, Pungky Purnomo Wibowo, saat ditemui di ruang pers BI, Jakarta, Senin 27 Juni 2011.
Pungky mengungkapkan, saldo TabunganKu hingga Maret 2011 tercatat sudah mencapai Rp1,5 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,4 juta masyarakat sudah menjadi nasabah TabunganKu di seluruh Indonesia. Jumlah paling dominan berasal dari wilayah Jawa Timur.
Bank sentral di Tanah Air itu masih optimistis target saldo TabunganKu sebesar Rp50 triliun akan tercapai. Bahkan, BI siap mengintensifkan upaya mengedukasi masyarakat mengenai masalah keuangan.
"BI dalam mengimplementasikan hal tersebut turut bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional untuk memberikan kurikulum di pendidikan dasar," jelasnya.
Program yang membiasakan diri masyarakat menabung ini mensyaratkan setoran awal yang sangat ringan, yaitu Rp20.000 untuk bank umum dan Rp10.000 untuk BPR.
Namun, melihat dari kondisi sosial Indonesia, meski industri perbankan di Indonesia sudah berkembang hampir 180 tahun, masyarakat yang memiliki rekening tabungan di perbankan nasional ternyata hanya sebanyak 60-70 juta orang. (art)
