Tak Ada Kota Layak untuk Anak di Indonesia

Sejumlah anak tawarkan ojek payung
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Dari seluruh kota dan kabupaten yang ada di Indonesia, ternyata tidak satu pun layak huni bagi anak-anak. Sebanyak 75 kota dan kabupaten baru sebatas berkomitmen menciptakan kota yang layak bagi anak.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar dalam 2nd International Conference on Child Friendly Asia-Pacific Engaging Children, Kamis 30 Juni 2011 di Solo.

Linda mengakui memang tak gampang memenuhi parameter menjadi kota layak anak di Indonesia mengingat jumlah penduduk yang banyak, dan struktur administrasi yang gemuk. “Dalam jangka waktu 2010-2014, kami menargetkan 100 kabupaten/kota yang berkomitmen untuk menjadi kota layak anak," ujarnya.

Menurut Linda, struktur penduduk Indonesia yang besar, termasuk jumlah anak yang mencakup 30 persen dari total penduduk menjadi tantangan pengembangan kota layak anak.

Sementara itu, Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait  mengkritisi pengembangan kota layak anak lebih berorientasi pada aspek politik. Pasalnya, parameter yang ditentukan adalah akumulasi, atau kumpulan dari program di beberapa kementerian. Jadi tidak heran kalau program layak anak tidak menyentuh, dan tidak memberi manfaat langsung pada anak.

“Yang terjadi seolah-olah bupati atau walikota berlomba-lomba membuat berbagai kebijakan yang seolah-olah berpihak kepada anak. Agar mendapat penghargaan Kota layak anak oleh pemerintah," kata Arist.

Arist membuktikan bahwa pengembangan kota layak anak hanya bersifiat politis. Di beberapa kota yang dianggap layak anak masih ditemukan anak-anak yang tidak sekolah atau drop out. Masih banyak anak-anak jalanan dan pekerja seksual anak, anak dengan busung lapar, jajanan anak yang mengandung zat berbahaya dan tidak tersedia ruang hijau. “Oleh sebab itu sulit untuk mencapai predikat kota layak anak. Yang memungkinkan adalah menuju kota layak anak," kata dia.

Konferensi kota layak anak ini diikuti delegasi dari 20 negara di kawasan Asia-Pasifik dan ratusan perwakilan daerah kabupaten dan kota madya di Indonesia. Para delegasi, menurut Kepala Badan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat kota Surakarta, Widdi Srihanto, akan  bertukar pikiran maupun pengalaman mengenai pemberlakukan kebijakan  pemenuhan hak anak di perkotaaan.

“Nanti masing-masing delegasi akan sharing tentang pembuatan maupun pemberlakukan kebijakan pemenuhan hak anak di masing-masing kotanya,” kata dia.

Konferensi yang digelar di The Sunan Hotel Solo tersebut, dia melanjutkan, akan memamerkan beberapa fasilitas ramah anak, seperti halnya taman cerdas dan Puskesmas ramah anak. “Nantinya para delegasi seperti dari Brazil, Selandia baru, Jepang, Malaysia dan negara lainnya akan diajak mengunjungi fasilitas tersebut,” ujarnya. (Laporan Fajar Sodiq | Solo)

Arkhan Fikri Jadi Sorotan Usai Indonesia U-23 ke Semifinal
Pratama Arhan dan Azizah Salsha berpelukan

Momen Pratama Arhan Peluk Mesra Azizah Salsha Usai Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23

Setelah Timnas Indonesia U-23 berhasil melaju ke semifinal Piala Asia U23 2024 pada Jumat 26 April dini hari, Pratama Arhan dan Azizah Salsha menampilkan momen kemesraan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024