Misterius, Lokasi Kapal Pembawa Anggota BIN

Kapal pencari suaka tenggelam di Pulau Christmas
Sumber :
  • AP Photo/ ABC

VIVAnews -- Nasib enam anggota Badan Intelijen Negara (BIN) yang hilang dalam pelayaran KM Sinar Pagi di Sidey Manokwari, Papua Barat, belum diketahui. Pencarian yang dilakukan sejak Kamis lalu sampai Sabtu 9 Juli sekitar pukul 23.30 WIT, belum membuahkan hasil. Bahkan, belum ada tanda-tanda kapal nahas yang mengangkut 11 penumpang itu akan ditemukan.

Juru Bicara Polda Papua, Kombes Wachyono ketika dikonfirmasi Minggu 10 Juli mengatakan, upaya pencarian mengalami hambatan. Selain faktor cuaca, ombak besar dan luasnya perairan, juga karena  minimnya fasilitas peralatan yang dimiliki tim SAR. "Butuh Helikopter untuk memantau dari atas, tapi itu yang sampai kini belum ada. Jika hanya dengan kapal sangat sulit karena gelombang arus laut yang saat ini cukup besar," paparnya.

Upaya pencarian mengerahkan 30 personil Polres Manokwari. Kemudian Fasharkhan AL 13 personil dan TNI AD 10 orang, tiga regu SAR masing-masing 9 orang. Tim regu penyelamat dari BPBD 16 personil. Warga masyarakat juga ikut membantu melakukan pencaharian. Peralatan yang digunakan untuk melakukan pencarian termasuk, perahu karet 4 unit, long boat 5 unit, kapal KPLP 1 unit.

KM Sinar Pagi diketahui hilang, setelah salah seorang penumpangnya bernama Biki Kendi (14) selamat dan terdampar didaratan Manokwari, kemudian ditemukan warga. Lantas, dengan kondisi yang masih syok melapor ke polisi, sebelum kemudian di rawat di rumah Sakit.

Mengenai kronologis kecelakaan, jelas Wachyono, Selasa 6 Juli, KM Sinar Pagi berlayar mengangkut 6 anggota BIN serta 4 warga masyarakat termasuk motoris dan Viki Kendi, menuju Perairan Sidey untuk memancing. "Jarak perairan tempat mereka memancing dengan daratan Manokwari sekitar 2-3 mil atau 4 kilometer," ucapnya.

Kapal berangkat pagi hari, dan setelah berada di lokasi langsung melakukan aktivitas memancing. Saat itu salah seorang mendapat tangkapan ikan besar, sehingga penumpang lain berlomba-lomba untuk berfoto. Tiba-tiba perahu miring dan terbalik secara perlahan-lahan.

"Saking girangnya mendapat ikan besar, mereka berfoto, perahu kemudian hilang keseimbangan dan terbalik sebelum kemudian tenggelam," kata Wachyono.

Korban Viki Kendi bisa selamat, tambah dia, karena sejak awal dia sudah memakai life jacket, selain itu juga badannya kecil dan sudah terbiasa berenang di laut. "Korban yang selamat, karena dia pakai jaket pelambung, badannya yang kecil juga membuat dia mudah dihempaskan ombak ke daratan," terangnya.

Enam anggota BIN yang ikut hilang adalah Prim Sulikron, Andri Winarta,  Gion Sembiring, Bayu Kumilang, Hana Siwaan dan Solgun, dua diantaranya adalah anggota Kompi Arfai. Sementara identitas warga masyarakat masih belum diketahui. Upaya pencarian masih terus dilakukan hingga Minggu 10 Juli ini dengan tim SAR Gabungan.

Laporan: Banjir Ambarita| Papua

Daftar yang Jadi Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Juru parkir

Pengakuan Juru Parkir Liar Istiqlal yang Patok Harga Rp150 Ribu

Juru parkir (jukir) liar yang viral mematok tarif sebesar Rp150 ribu di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, membagi duit pungutan parkir liar mereka ke anggota kelompok. Sepe

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024