Krisis Ekonomi Global

Petani Sawit Lampung Merugi

VIVAnews – Krisis ekonomi global berimbas pada menurunnya harga komoditas sawit di Lampung. Harga tandan buah segar (TBS) di pasar yang sebelumnya Rp 1800/kilogram turun menjadi Rp 1300/kilogram. Sawit yang berusia tujuh tahun harganya juga menurun dari Rp 1700/kilogram menjadi Rp 740/ kilogram.

Penurunan harga komoditas sawit membuat petani Lampung merugi. Sebagian petani memilih membiarkan saja sawitnya membusuk di batang karena frustasi tidak dapat mengembalikan biaya operasional dan pemeliharaan kebun.

"Harganya sangat rendah Mas, gimana mau mengembalikan biaya operasional kalau harganya segitu?" kata petani sawit di kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Sahdana, kepada wartawan.

Anang Dihujat Lantaran Tanya Kapan Ghea Nikah, Aurel: Kalau Gak Suka, Gak Usah Nonton

Petani berharap Pemerintah Propinsi Lampung segera mengambil langkah agar harga sawit tidak terus turun ke level yang paling rendah.

Menurut informasi yang didapat wartawan, Pemerintah Lampung mengagendakan pertemuan dengan seluruh pengusaha ekspor dan impor di Lampung pada 15 Oktober 2008.* Kontributor: Agusta Hidayat


Ketua Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono.

Sudaryono dan Hendi Bersaing Ketat dalam Survei LKPI untuk Pilgub Jateng

Ketua Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono dan Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi bakal bersaing ketat dari hasil survei bursa Pilkada Jateng 2024 yang diselenggarakan LKPI.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024