- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Panitia seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi akan menggelar tahap seleksi penulisan makalah ilmiah. Masing-masing calon diminta menuangkan idenya sesuai tema yang ditentukan dalam kertas folio, ditulis tangan.
Saat membuka seleksi, Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar mengimbau agar dalam penulisan makalah, tulisan tangan peserta dapat dibaca.
Sesuai ketentuan yang ada, untuk penulisan makalah para peserta tidak diperkenankan menggunakan alat bantu seperti laptop atau alat bantu lainnya. "Sekarang kan eranya laptop. Saya mengimbau kepada Bapak Ibu sekalian tolong jangan sampai ada tulisan cacing," kata Patrialis yang juga Ketua Pansel KPK di Kantor Kemenkum HAM, Jakarta. Senin, 25 Juli 2011.
Selain itu, Patrialis menjelaskan untuk tahapan seleksi makalah ini Pansel akan dibantu oleh tim penilai dari masyarakat yang jumlahnya 18 orang. Mereka merupakan tokoh-tokoh masyarakat yang dipilih oleh Pansel KPK.
"Agar lebih objektif akan dipantau langsung oleh publik, pers, dan ditayangkan langsung melalui CCTV, dalam rangka transparansi," ujarnya.
Untuk diketahui, jumlah peserta yang lolos tahap seleksi administrasi sebanyak 142 orang. Tes pembuatan makalah yang sedianya akan berakhir pada pukul 13.00 namun sampai dengan pukul 10.15 WIB, terdapat tiga orang yang belum membubuhkan tanda tangan. Satu orang di antaranya bernama Hening Tyastanto telah memastikan mundur dari seleksi karena terpilih menjadi hakim adhoc Tipikor.
Beberapa nama yang sudah hadir seperti Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah, Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja, Jubir KPK Johan Budi SP dan Ketua PPATK Yunus Husein. (umi)
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
