Djoko: KPK Harus Usut Proyek Hambalang

Proyek Hambalang
Sumber :
  • VIVAnews/ Ayatullah Humaeni

VIVAnews - Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, tidak hanya menyebut pembangunan wisma atlet di Palembang saja yang dikorupsi. Menurut dia, dana pembangunan pusat latihan olah raga di Hambalang, Jawa Barat juga diselewengkan.

Terkait tudingan itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi harus menelusurinya. "KPK itu harus menelusuri semua dugaan-dugaan korupsi yang tekait," kata Djoko di Jakarta, Senin 25 Juli 2011.

PDIP Sumbar Menang Atas Gugatan dari Kader Sendiri

"Apalagi, korupsi  itu kan ada kerugian negara, dilakukan oleh penyelenggara negara. Itu tugas KPK."

Pengusutan itu sangat penting agar tidak menimbulkan kecurigaan dan polemik yang tidak jelas ujungnya. "Justru harus, untuk tidak menimbulkan polemik yang tidak jelas," kata dia.

Dia menambahkan, siapa pun yang terbukti bersalah dan terlibat korupsi pembangunan proyek Hambalang harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum. "Pasti. Bahwa  ada yang bersalah atau tidak, itu yang penting. Di KPK itu tugasnya," kata dia.

Djoko enggan berkomentar soal dugaan keberadaan Nazaruddin di Argentina. Dia hanya mengatakan penegak hukum terus melakukan pencarian. "Terus dicari," kata dia.

Sebelumnya, Nazaruddin menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menerima aliran dana dari proyek Hambalang untuk kepentingan kongres.

"Untuk proyek Hambalang Rp1,2 triliun dana yang sudah dialokasikan Rp100 miliar. Dengan rician ke DPR lebih kurang Rp30 miliar lewat pengusaha teman Anas bernama Mahfud, Rp50 miliar untuk pemenangan Anas waktu kongres dan ke Ifang, tim konsultan Anas calon presiden Rp20 miliar," kata Nazar dalam pesan BlackBerry Messenger kepada VIVAnews.

Namun, 'serangan' Nazaruddin itu hanya ditanggapi enteng oleh Anas. "Saya kira begini, yang penting adalah kalau ada data atau bukti, dibawa saja ke Indonesia biar mudah. Kan begitu," kata Anas.

Sambut Hari KI Sedunia, RuKI Bergerak Berikan Edukasi ke Seluruh Indonesia
Dua tersangka dalam dugaan kasus tewasnya remaja 16 tahun di hotel Jaksel

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Polisi menjelaskan bahwa remaja inisial FA (16), sempat melakukan open BO sebelum akhirnya tewas karena dicekoki oleh pria berinisial A dan BH. FA melakukan open BO bersa

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024