- Situs Interpol Internasional
VIVAnews - Nama Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Dahlan Iskan, sempat disebut-sebut mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, saat muncul dalam rekaman Skype dengan Iwan Pilliang.
Nazar tidak menjelaskan secara rinci kasus PLN ini dan keterkaitan dengan dirinya serta tudingan yang dilancarkannya kepada petinggi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
PLN sendiri membantah perseroan pernah menjalin kerja sama dengan buronan Interpol itu, khususnya terkait pengadaan batu bara.
"Kami tidak pernah ada kerja sama dengan Nazaruddin atau perusahaan yang mengaku memasok batu bara ke salah satu proyek PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) PLN," ujar Ida Bagus G Mardawa, Sekretaris Perusahaan PLN saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 26 Juli 2011.
Kendati demikian, Ida Bagus mengaku perusahaan yang bekerja sama dengan Nazaruddin pernah menjadi salah satu peserta tender pengadaan batu bara ke PLN. Namun, karena tidak lolos kualifikasi sehingga tidak terpilih. "Jadi, batu bara yang mereka ajukan tidak sesuai standar yang kita ajukan. Otomatis, mereka tidak ada kerja sama dengan PLN," ujarnya.
Akhirnya, dia menambahkan, Nazaruddin dan perusahaan yang bekerja sama dengannya kabarnya terlibat pecah kongsi di antara mereka sendiri. "Jadi, kita (PLN) tidak ada kaitannya dengan Nazaruddin. Yang ribut itu mereka sendiri, karena tidak berhasil memasok batu bara ke PLN," tutur Ida Bagus.
Seperti diketahui, keterlibatan Nazaruddin dalam proyek pengadaan batu bara di PLN diungkapkan Daniel Sinambela, yang mengaku bermitra bisnis dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu.
Daniel yang menjabat sebagai Direktur PT Matahari Anugrah Perkasa akhirnya dijebloskan ke tahanan sejak 19 Januari lalu, karena disangka melakukan penipuan sebesar Rp24 miliar setelah berkongsi dengan Nazaruddin dalam proyek memasok batu bara ke PLN dengan volume 40 ribu ton atau senilai Rp20 miliar. (umi)
Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali
Saat ini, paspor semua pemeran dan kru, dengan total sekitar 30 orang, disita. Mereka juga saat ini tinggal di sebuah hotel sementara itu kasus ini sedang diselidiki.
