Ratusan Pedagang Sembako Mogok

Pasar Tradisional
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Ratusan pedagang kebutuhan pokok di Pasar Raya Inpres, Kota Padang mogok berdagang, Selasa, 26 Juli 2011. Mereka menggelar unjuk rasa menolak pembongkaran pasar.

Para pedagang itu menggelar unjuk rasa di depan DPRD Sumatera Barat. Setelah menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD, ribuan pedagang ini berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Sumbar di Jalan Sudirman.

Menurut Ketua Aliansi Pedagang Pasar, Budi Syahrial, tuntutan pedagang hanya satu, menolak pasar dirobohkan. “Pasar Inpres II, III, IV, tidak dirobohkan tapi cukup diperbaiki saja pasca gempa 2009,” kata Budi saat berbincang dengan VIVAnews.com.

Usul untuk tidak merobohkan pasar didasari atas kajian konsultan yang dimintakan pedagang pasar pada ahli. Alasannya, jika dirobohkan, biaya pembangunan pasar yang ditempati 800 pedagang ini akan melebihi dana Rp6,5 miliar yang telah disetujui pemerintah pusat.

“Jadi, tidak perlu dirobohkan, lagian dana Rp64,5 miliar itu tidak akan cukup membangun kembali tiga bangunan pasar yang rusak. Pasar Inpres I saja yang dibangun kembali menghabiskan anggaran Rp54 miliar,” kata Budi.

Mogok pedagang sembako di Pasar Inpres tersebut ini telah memasuki hari ke dua. Pedagang mengancam akan memperpanjang mogok hingga waktu yang belum ditentukan. “Jika perlu, mogok ini dilakukan sampai bulan puasa, sampai tuntutan kita dikabulkan,” kata Gusman (54), pedagang sembako di Pasar Raya Padang.

Gusman mengaku, pedagang yang menjadi Korban gempa 7,9 SR pada 30 September 2009 itu sudah tidak memiliki modal untuk membeli petak toko baru jika pasar tersebut dirobohkan. Bahkan, katanya, Pasar Inpres I yang telah selesai dibangun kembali, pemerintah menawarkan harga Rp9 juta hingga Rp27,5 per meter persegi.

“Mana mungkin pedagang bisa membeli toko baru, rumahnya saja belum diperbaiki pasca gempa. Kami ini korban gempa, kalau bisa diperbaiki kan lebih menghemat biaya,” kata dia.

Tetap Dibangun

Sekretaris Daerah Kota Padang, Emazalmi yang dikonfirmasi melalui telepon mengatakan pembangunan kembali Pasar Inpres II, III, IV, ini akan terus dilanjutkan. “Pusat sudah menyetujui pembangunannya, dan sudah dianggarkan Rp64,5 miliar untuk membangunnya kembali. Jadi, tetap akan dibangun,” ujar Emzalmi pada VIVAnews.com.

Menurut dia, tidak ada alasan untuk membatalkan proyek pembangunan pasar tersebut karena sudah masuk tahap II. Tahap I, Pemko Padang telah membangun Pasar Inpres I yang menelan biaya Rp54 M. Ia enggan mengomentari terkait tuntutan pedagang yang ingin dana Rp64,5 M itu digunakan untuk memperbaiki pasar tersebut. “Saya mau rapat,” katanya. (Laporan: Eri Naldi l Padang, umi)

Rahasia Kesuksesan Detektif Jubun: Selalu Menjaga Hubungan Baik dengan Rekan Bisnis
Juru parkir asal Jombang yang akan naik haji.

Terpopuler: Tukang Parkir Naik Haji, Jasad Dalam Koper di Bali hingga Mahasiswa STIP Tewas

Berita tentang percakapan terakhir pelaku dengan korban pembunuhan yang jasadnya dimasukkan dalam koper juga menjadi berita yang banyak dibaca pembaca VIVA.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024