- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Peringatan 15 tahun peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli) juga digelar sejumlah aktivis di Surabaya. Sejumlah aktivis mengadakan peringatan itu di Kampus B Universitas Airlangga, Surabaya.
"Ini untuk mengenang kembali peristiwa 27 Juli 1996," kata Ketua Panitia Pelaksana Catur Wibowo di Surabaya, Rabu 27 Juli 2011.
Ajang ini tak hanya sekedar ritual peringatan. Ajang ini juga dimanfaatkan para aktivis untuk berkonsolidasi. "Sekaligus ajang konsolidasi demokrasi terkait menguatnya kembali gejala militerisme dengan adanya RUU intelijen dan keamanan nasional. Apa yang terjadi setelah itu. Dan, bagaimana kita menyikapinya," kata Catur.
Elemen yang terlibat dalam peringatan Kudatuli ini antara lain Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI) Jatim, Serikat Kedaulatan Mahasiswa untuk Rakyat (SKMR), Forum Advokasi Mahasiswa Universitas Airlangga (FAM Unair), Keluarga Besar Rakyat Demokratik (KBRD), dan Paguyuban Arek Suroboyo (PAS) menggelar renungan.
"Di acara itu kelompok aktivis 98 dan organissai jaringan lainnya dipastikan ikut datang," tambah Catur.
Peringataan Kudatuli ini akan dimulai pukul 18.30 WIB. Selain membacakan doa bersama, acara juga diisi musikalisasi, baca puisi, teatrikal, serta diskusi.
Dalam acara itu, peserta diajak menengok peristiwa berdarah, yakni pengambilalihan secara paksa kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat, yang ditempati pendukung Megawati Soekarnoputri.
Peristiwa itu kemudian meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah Jakarta. Peristiwa ini juga ikut mendorong percepatan perubahan sosial politik di Indonesia. (eh)
Laporan: Tudji Martudji | Surabaya
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel
Satuan Reserse Kriminal Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel), berhasil menangkap 6 debt colector sadis, yang hendak mengambil mobil korban dengan cara ditabrak.
