- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang juga Calon Hakim Agung Anna Maria Tri Anggraeni mengaku sering menghadapi tantangan dari pelaku usaha yang mempunyai banyak uang saat memutuskan perkara.
"Banyak, Pak," kata Maria di hadapan Panelis saat wawancara terbuka Calon Hakim Agung di Gedung KY, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2011.
Anna yang sudah empat tahun tujuh bulan bekerja di KPPU ini mengungkapkan bahwa rayuan dan godaan tersebut bukan hanya dari pelaku usaha, tetapi juga dari instansi pemerintahan. "Kebanyakan lewat pengacara, bahkan kadang-kadang dari pemerintah maupun DPR," ujarnya.
Namun diakui Anna, rayuan dan godaan tersebut, tidak mempengaruhi pemikirannya. "Kalau memang dia secara yuridis atau legal listening memang melanggar peraturan terutama Undang-Undang Nomor 5, saya akan memutuskan bahwa tetap dia melakukan pelanggaran," katanya.
Anna juga tidak segan-segan mengajukan dissenting opinion saat memutus perkara tersebut. "Saya dua kali melakukan dissenting opinion," ujarnya.
Ketua Komisi Yudisial Eman Suparman sempat mempertanyakan komitmen Anna yang harus bersedia meninggalkan profesinya sebagai dosen yang mengajar di beberapa universitas. Pasalnya, seorang hakim agung itu sudah banyak perkaranya, jadi bagaimana punya waktu untuk mengajar.
Dengan pertanyaan tersebut, Anna bersedia meninggalkan profesinya sebagai dosen di Fakultas Hukum UI, Trisakti, Tarumanegara dan UGM ini. "Bersedia," katanya.
Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata
Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan karena gol bunuh diri
