“Perketat Kode Etik KPK”

Deputi Penindakan KPK Ade Raharja dan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVAnews – ‘Nyanyian’ Nazaruddin yang menyebutkan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah dan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja pernah bertemu dengan dirinya untuk membicarakan suatu kasus, berbuntut panjang. Chandra, Ade, dan Juru Bicara KPK Johan Budi – yang turut mendampingi Ade bertemu Nazaruddin – tak lolos seleksi pimpinan KPK periode mendatang.

Bukan itu saja, Chandra pun diusulkan nonaktif dari jabatannya di KPK saat ini, sekalipun yang bersangkutan sudah membantah bertemu dengan Nazaruddin. Usulan itu dilontarkan oleh Ketua DPR dan sejumlah anggota Komisi Hukum DPR. “Pimpinan KPK yang bertemu Nazaruddin harus segera nonaktif,” kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Ade sendiri mengaku memang pernah bertemu Nazaruddin dua kali, meski hal itu tak dilakukannya sendirian. Hal itu dinilai Komisi III DPR menyalahi kode etik. “Pimpinan KPK tidak boleh melanggar etika,” tegas Fahri. Untuk itu, Komisi III mengusulkan KPK untuk memperketat kode etiknya.

“Untuk kepemimpinan KPK ke depan, kode etik harus diperketat, dan prosedur operasi standar harus diperbaiki. KPK harus mengambil hikmah dari puting-beiung yang disebabkan oleh Nazaruddin ini,” kata anggota Komisi III Eva Kusuma Sundari kepada VIVAnews, Jumat 29 Juli 2011.

Eva meminta semua pihak tidak berspekulasi tentang Chandra dan Ade. “Kita tunggu saja Komite Etik KPK bekerja,” katanya. Politisi PDIP itu berharap, hal itu tidak mengganggu proses penanganan kasus Nazaruddin di KPK. “Jangan ada konflik kepentingan,” tegasnya.

Secara terpisah, anggota Komisi III DPR Didi Irawadi Syamsuddin menyatakan, ia melihat ada upaya pelemahan terhadap KPK. “Ada upaya pelemahan oleh tangan-tangan gelap yang takut pada KPK. Ada beberapa pihak yang terus mendeskreditkan KPK,” kata Didi.

Politisi Demokrat itu yakin, Ketua KPK Busyro Muqoddas dan keempat pimpinan KPK lainnya, termasuk Chandra Hamzah, telah menjalankan tugas mereka dengan baik di KPK. “Saya berharap Pak Busyro dan kawan-kawan maju terus dan tidak ragu melibas koruptor dan mafia hukum – yang mungkin saja ada di balik upaya pelemahan KPK yang makin jelas ini,” kata Didi. (sj)

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun saat memberikan keterangan pers Jendral TNI bintang dua gadungan.(B.S.Putra/VIVA)

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024