- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews – Politisi senior Golkar, Akbar Tandjung, mengaku tidak yakin apabila sebuah lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi terjebak dalam deal-deal politik dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
“Saya tidak yakin pimpinan KPK membuat komitmen seperti itu. Saya kira tidak mungkin, karena itu akan merusak citra KPK,” kata Akbar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 8 Agustus 2011.
Sebelumnya, Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, dari tempat persembunyiannya menyebut bahwa Anas dan pimpinan KPK telah membuat deal-deal tertentu, sehingga kasus suap yang melibatkannya dipangkas hanya sampai pada dirinya.
Akbar menyatakan, akan lebih baik bila pemerintah ditekan untuk mengupayakan kepulangan Nazaruddin si tersangka kasus suap dan korupsi Wisma Atlet SEA Games Palembang. Hal itu, kata Akbar, agar Nazaruddin dapat segera diproses secara hukum, sehingga diketahui sejauh mana kebenaran atau ketidakbenaran dari berbagai ucapannya selama ini.
“Nazaruddin harus segera dihadirkan dan diproses oleh pengadilan, karena itu bisa menentukan kebenaran secara hukum. Kita kan negara hukum. Jadi kebenaran tuduhan itu secara hukum adalah melalui proses pengadilan. Hal itu bisa dilakukan kalau yang bersangkutan ada di sini,” jelas Akbar.
Akbar menambahkan, apabila berbagai masalah terkait ucapan Nazaruddin tidak bisa diklarifikasi secara hukum oleh proses pengadilan, maka isu tentang korupsi para petinggi negara akan terus beredar. Oleh karena itu, tegas Akbar, tidak ada alternatif lain selain menghadirkan Nazaruddin ke tanah air untuk diklarifikasi.
Akbar meyakini, bila Nazar tidak berhasil dipulangkan, maka di mana pun ia berada akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan tertentu dan itu akan memperumit penyelesaian hukum, serta berdampak buruk bagi KPK, Demokrat, dan citra pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi.
Ria Ricis Ngonten Pakai Siger Sunda, Netizen: Kode Pengen Jadi Manten Lagi
Ria Ricis membuat transisi make up yang di awal wajahnya terlihat sangat polos serta hanya berpakaian kaos dengan jilbab hitam, kemudian ia menari-nari kecil.
