- Antara/ Akbar Nugroho Gumay
VIVAnews - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK) melarang aktivitas pendakian ke Gunung Merapi di malam HUT Kemerdekaan RI yang jatuh nanti malam. Larangan itu dikarenakan puncak Gunung Merapi masih berbahaya.
Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTK Yogyakarta, Sri Sumarti mengungkapkan status Gunung Merapi hingga hari ini masih dalam level waspada sehingga seluruh aktifitas pendakian ke puncak Merapi pun tidak diperbolehkan. “Saran tidak boleh mendaki telah disampaikan ke sejumlah instansi,” kata dia kepada VIVAnews.com, Selasa, 16 Agustus 2011.
Lebih lanjut dia mengatakan kondisi di puncak Merapi pasca erupsi beberapa waktu lalu masih berbahaya. Mengingat hingga saat ini di puncak Merapi masih terjadi hembusan asap sangat kuat. Selain itu endapan material juga cukup tebal dan potensi longsor masih tinggi.
“Kalau kondisi seperti itu tentunya untuk mendaki sangat berbahaya. Oleh sebab itu masyarakat dilarang untuk mendaki,” tegas dia.
Seperti diketahui sebelum erupsi Merapi, setiap kali malam HUT Kemerdekaan RI jumlah masyarakat yang mendaki ke Merapi cukup banyak. Mereka ingin merayakan detik-detik Proklamasi di puncak gunung yang paling aktif di Indonesia.
Di tahun 2010, Merapi meletus dua kali. Pada letusan pertama Selasa 26 Oktober 2010, Merapi telah menewaskan ratusan jiwa dan memaksa ratusan ribu orang menyingkir ke pengungsian.
Merapi juga memuntahkan lebih dari 140 juta meter kubik material, termasuk abu vulkanik yang melapisi seluruh lerengnya dengan abu, juga mengganggu penerbangan.
Laporan Fajar Sodiq| DIY
Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.
