Rosalina Manulang

"Nazaruddin yang Lobi DPR"

Terdakwa Suap Wisma Atlet SEA Games Mindo Rosalina Manulang
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Mindo Rosalina Manulang membeberkan asal mula perkenalan dengan Muhammad Nazaruddin, mantan Benndahara Partai Demokrat. Dia juga mengungkapkan mengenai proyek yang ditangani bersama dengan Nazaruddin di PT Anak Negeri.

Rosa bercerita bagaimana PT Anak Negeri dan PT Duta Graha Indah sukses mendapatkan proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring, Sumatera Selatan. Menurutnya, keberhasilan itu tak luput dari peran bosnya, Nazaruddin.

Namun, proyek itu pula yang akhirnya menjerumuskan Rosa masuk ke bui. Dia ditangkap penyidik KPK saat bersama Manajer Marketing PT Duta Graha Indah, Muhammad El Idris, usai menyerahkan sesuatu kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharram.

Dalam persidangan, juga terungkap, uang tak hanya mengalir ke Wafid. Tapi juga mengalir ke DPR, panitia proyek, bahkan Gubernur Sumatera Selatan.

Berikut petikan wawancara wartawan VIVAnews.com, Aries Setiawan, saat menemui Rosa di ruang terdakwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.

Anda mengenal Nazaruddin sudah berapa lama?
Saya melamar menjadi stafnya dia dulu,  Desember 2008. Efektifnya itu di Januari 2009. Sejak 2008 saya sudah kenal beliau.

Sampai Anda menjadi manajer marketing?
Saya memang backgroundnya marketing sales. Dulu saya pegang distributor alat, sering jual-jual ke rumah sakit. Lalu melamarlah saya. Waktu itu ada teman saya jadi karyawannya Pak Nazar. Kamu melamar saja Ros di sini sebagai marketing. Disitulah awalnya.

Bagaimana sampai dekat dengan Nazaruddin?
Semua karyawannya sih tentu dekat dengan beliau. Kalau ada kendala kami kasih tahu. Jadi dia yang mengarahkan.

Nazaruddin sekarang sudah kembali, apa tanggapan Anda ?
Lebih bagus dia kembali ya. Supaya dia bisa menjelaskan semuanya.

Anda yakin dia bisa membuat terang masalah ini?
Mudah-mudahan ya.

Apa yang dijelaskan Nazaruddin nanti?
Ya tanya beliau, tanya bapak (Nazaruddin) saja. Yang pasti, sebatas yang saya tahu, yang saya dengar. Kalau memang itu diminta cukup penting untuk saya katakan, saya siap.

Anda merasa dikorbankan?
Nggak tahu ya saya. [Sambil menahan tangis]

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin, juga sudah ditetapkan sebagai tersangka, bagaimana menurut Anda?
Saya nggak tahu. Saya baru tahu dari berita.

Berdasarkan keterangan Yulianis, Anda menggiring beberapa anggota DPR agar DGI bisa dapat proyek Wisma Atlet?
Bu Yulianis kan cuma dengar-dengar saja. Dia kan tidak tahu. Saya nggak ada menggiring. Bagaimana caranya saya menggiring-giring. Kayaknya yang tahu bos-bos. Saya nggak ngerti.

Di persidangan Anda dan Nazaruddin disebutkan yang menggiring mereka untuk mendapatkan proyek itu?
Saya kan punya pimpinan. Artinya pimpinan kan tidak mungkin untuk sampai ke level bawah. Saya kan hanya pelaksana saja, bagaimana-bagaimananya bukan level saya.

Hubungan Anda dengan anggota DPR sedekat apa?
Lho kan pimpinan saya disamping pengusaha juga anggota DPR. Tanya dia, jangan tanya saya.

Tapi kata Yulianis seperti itu?
Nggak ada. Itu kan katanya dia, dia kan orang keuangan, yang tahu lapangan kan saya. Itu kan katanya dia.

Jadi yang melobi itu siapa?
Bukan saya.

Nazaruddin?
Dia,  tanya dia, bukan saya. Siapa-siapa, tanya dia. Besok kan dia datang tuh, tanya dia siapa-siapa yang menggolkan.

Kata Yulianis Anda?
Oh nggak. Kalau di kantor, mungkin kalau ada kendala-kendala. Kalau sampai ngatur-ngatur, memang saya siapa bisa ngatur-ngatur DPR. Dan orang-orang DPR juga tahu saya karyawannya Nazaruddin. 

Kata Dudung Purwadi, Dirut PT Duta Graha Indah, di persidangan, Anda dan Nazaruddin yang suka melobi?
Makanya saya sangkal kan. Saya katakan, sebelum saya kenal Dudung, beliau kan lebih dulu kenal pimpinan saya. Makanya saya bilang, Bapak Dudung tahu ga saya siapa. Akhirnya kan baru dikasih tahu, saya adalah stafnya. Artinya, mereka mungkin sudah ada pembicaraan apa-apa sebelumnya. Jadi saya hanya menjalankan kesepakatan mereka.

Bagaimana hubungan Anda dengan Angelina Sondakh, politisi Partai Demokrat dan Wayan Koster, politisi Partai PDI Perjuangan?
Ngga ada. Atau mungkin, bapak [Nazaruddin] kan sering menggunakan nama saya di kantor. Ya mungkin bapak yang ngurusin. Itu kan teman-temannya dia. Mana saya tahu itu. Untuk sampai kebijakan atau keputusan mengatur ini itu, saya rasa nggaklah.

Kapan kenal dengan Angelina?
Sudah lama. Dikenalkan bapak. Kalau Pak Koster, saya lupa dikenalkan dengan siapa, saya lupa.

Mengapa Anda dikenalkan Nazaruddin dengan Angelina?
Ya dikenalkan saja.

Anda kemudian akrab dengan Angelina?
Biasa saja. Ngga begitu akrab, ngga begitu dekat, ngga begitu jauh. Biasa saja. Namanya perempuan, kami sebaya. Jadi hubungan-hubungan pribadi ada juga. Makanya kalau dibilang untuk Wisma Atlet ini saya yang menggiring, rasanya nggak. Berlebihan, nggaklah.

Yulianis mengatakan Anda yang memberikan uang ke anggota DPR. Benarkah?
Itu yang saya bilang tadi. Dia memberikan uang itu ke saya tunai, dan saya memberikan uang itu ke mereka atau tidak, itu kan butuh pembuktian.

Anda menyangkal?
Sama sekali. Karena saya sama sekali tidak pernah menerima uang dari Bu Yuli. Tetapi saya katakan, saya pernah mengajukan. Tetapi ketika saya mengajukan itu, itu keluar atau tidak, memerintahkan ke siapa siapa itu kebijakan keuangan dan owners. Saya sebagai marketing, tidak ada hubungan dengan keuangan. Sama sekali kami ditutup. Pokoknya kami tahunya di lapangan saja.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024