- AP Photo/Jin Lee
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada transaksi akhir pekan ini, Jumat 19 Agustus 2011 diperkirakan masih mengacu pergerakan bursa acuan dunia, Wall Street.
"Pergerakan IHSG masih tergantung laju indeks utama di Wall Street. Jadi, kalau Dow Jones turun, indeks kita ikut," kata analis PT CIMB Securities Indonesia Mastono Ali saat dihubungi VIVAnews.com.
Namun, Mastono menuturkan, sentimen positif domestik seperti inflasi yang terkendali, harga pangan yang stabil meski bulan Ramadan turut mempengaruhi minat beli pelaku pasar modal.
Analis PT BNI Securities Asti Pohan sependapat. Pergerakan indeks Dow Jones yang terkoreksi hingga di bawah 3,5 persen serta indeks Nasdaq dan S&P 500 yang turun lebih dari empat persen semalam akan menjadi sentimen negatif pada bursa saham di Indonesia pada hari ini.
"Indeks bursa di kawasan regional yang telah aktif bertransaksi pagi ini juga turut tertekan," tuturnya di tempat terpisah.
Selain itu, dia menambahkan, penguatan IHSG kemarin tentunya tutur memberikan peluang bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung. "Jadi, bursa nasional Jumat ini akan turut terkoreksi," ujar Asti.
Seperti diketahui, merebaknya serentetan berita 'tidak menggembirakan' di Amerika Serikat akhirnya mendorong indeks Dow pada penutupan transaksi Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari waktu Indonesia kembali tergerus 419,63 poin, atau 3,7 persen menjadi 10.990,58.
Indeks Standard & Poor's 500 juga jatuh 53,24 poin (4,5 persen) ke posisi 1.140,65 dan komposit Nasdaq terpuruk 131,05 poin atau 5,2 persen ke level 2.380,43.
Sementara itu, pasar saham Asia kembali melemah pada Jumat pagi ini. Penurunan harga saham sekali lagi disebabkan oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang kian kritis.
Saham Nikkei Jepang pada perdagangan awal, turun hingga lebih dari dua persen hingga kisaran 8,750 poin. Sedangkan saham Kospi Korea Selatan turun lebih dari empat persen hingga menjadi 1,776 poin. Saham Australia S&P/ASX 200 index juga turun lebih dari dua persen pada perdagangan awal di kisaran 4,133. (ren)
Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!
Pada saat berada di Tanah Suci mereka akan bertemu dengan orang-orang yang berasal dari berbagai negara di dunia yang mungkin juga mempunyai faktor risiko penyakit
