- Reza Putra| Cirebon
VIVAnews - Massa dari sejumlah LSM dan lintas partai mengepung Gedung Kejaksaan Negeri Kota Cirebon di Jalan Dr Wahidin. Jumlahnya diperkirakan lebih dari 1.000 orang dan akan bertambah karena massa terus berdatangan ke lokasi tersebut.
Mereka menuntut wakil walikota Cirebon, Sunaryo dan mantan ketua DPRD Cirebon periode 1999-2004, Suryana, dibebaskan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Demonstran membawa sejumlah poster tuntutan, bahkan keranda mayat.
Sunaryo dan Suryana ditahan paksa oleh Kejaksaan Tinggi Bandung pada Kamis 18 Agustus 2011, di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Bandung, Kebonwaru, atas kasus dugaan korupsi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon Tahun 2004 senilai Rp4,98 miliar.
Khawatir terjadi kerusuhan, Kepala Bagian Operasi Polresta Cirebon, Kompol Alfred Ramses Sianipar, mengatakan bahwa polisi menerjunkan banyak personel, untuk mengimbangi jumlah massa. "Personel yang dilibatkan 1.000, terdiri dari personel Polres Cirebon Kota, Brimob, Polair, unsur TNI," kata dia, Senin pagi.
Tak hanya itu, pengamanan demonstrasi juga dibantu oleh personel dari tiga Polres di sekitar Cirebon, yakni Polres Majalengka dan Indramayu dan Kuningan.
Pantauan VIVAnews.com, sebagian personel Brimob juga disebar mengamankan Hotel Puri Santika yang terletak di sebelah kantor kejaksaan. Sebagian personel Brimob mengamankan jalanan. Sementara, anggota intelijen dari Polda juga telah disebar. Sudah ada mobil meriam air (water canon) yang disiagakan untuk mengantisipasi rusuh.
Hingga berita ini diturunkan, belum nampak ada potensi kerusuhan. Para demonstran masih berorasi di muka gedung kejaksaan.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Cirebon, Nasrudin Aziz mengatakan, hari ini dia akan berangkat ke Bandung membawa surat hasil rapat muspida Kota Cirebon yang meminta agar kedua tokoh ditangguhkan penahanannya.
Laporan: Reza Putra| Cirebon
Daihatsu Xenia Hilang Kendali Diduga Jalan Licin, Berakhir Nyungsep
Belakangan ini, sebuah video mobil Daihatsu Xenia mengalami kecelakaan ramai di media sosial. Diduga, peristiwa ini terjadi akibat jalanan licin karena ketumpahan solar.
