VIVAnews - Lembaga pemeringkat dari Jepang, Japan Credit Rating Agency, Ltd (JCR) menegaskan peringkat utang jangka panjang Indonesia dalam mata uang asing pada level BBB-. Sementara itu, peringkat utang jangka panjang dalam rupiah pada level BBB. Masing-masing peringkat tersebut dengan outlook stabil.
Dalam keterangan tertulisnya, JCR menyatakan penegasan peringkat itu mencerminkan tiga hal. Pertama, prospek pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan dukungan permintaan domestik yang solid.
Kedua, penurunan beban utang publik sebagai hasil dari pengelolaan fiskal yang berhati-hati. Ketiga, ketahanan perekonomian Indonesia terhadap tekanan eksternal, seiring peningkatan akumulasi cadangan devisa dan kapasitas pengelolaan utang luar negeri.
Analis utama JCR untuk Indonesia, Yoshihiko Tamura dan Sakura Yamamoto percaya Indonesia akan tetap mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan kesehatan fiskal di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengatakan penegasan peringkat itu merepresentasikan tingkat kepercayaan perekonomian Indonesia yang mampu menunjukkan kinerja menggembirakan di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global.
Kondisi ini, menurut dia, tidak terlepas dari implementasi kebijakan makroekonomi yang disiplin dan berhati-hati.
"Dengan prospek ekonomi yang positif ini, kami harapkan tingkat kepercayaan dunia luar akan semakin baik lagi," kata Darmin dalam pernyataan pers BI.
Peringkat JCR terakhir terhadap Indonesia adalah pada 13 Juli 2010, ketika peringkat dinaikkan menjadi BBB- dengan outlook stabil dari sebelumnya BB+ dengan outlook stabil. (art)
Heboh Israel Grebek Kantor Al Jazeera di Nazareth, Sejumlah Peralatan Disita
Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, telah memerintahkan penggerebekan yang dilakukan di kantor Al Jazeera, saluran televisi Qatar, di Nazareth, Israel Utara.
