Suap di Kemenakertrans

Muhaimin Bantah Minta Uang ke Rekanan

Gus Dur Wafat : Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • Vivanews/ Tri Saputro

VIVAnews - Saat berlebaran di rumahnya di Desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar sekali lagi membantah tudingan telah meminta uang dari rekanan proyek di Kementerian. Muhaimin menyebut tudingan Farhat Abbas, kuasa hukum pengusaha Dharnawati, yang mengatakan dirinya sebagai penerima uang sebesar Rp1,5 miliar hanya celotehan belaka.

Atas tudingan itu, Muhaimin mengaku tidak akan menanggapinya. "Saya tidak akan menanggapi ocehan Farhat, karena hanya menguras energi dan akan menambah kesibukan politik saja," kata Muhaimin, Sabtu 3 September 2011.

Ketua Tanfidz DPP PKB itu juga menepis adanya rekaman yang menyebut soal pinjam uang. Menurut dia, itu sangat tidak beralasan.

Arkhan Fikri Jadi Sorotan Usai Indonesia U-23 ke Semifinal

"Selama menjabat sebagai menteri, saya tidak pernah kenal apalagi bertemu dengan pengusaha yang disebut-sebut itu. Dan, mana mungkin saya pinjam uang, ketemu atau ngomong juga tidak pernah," kata Muhaimin.

Muhaimin lalu menuduh rekaman yang menyebut dirinya membutuhkan uang, itu hanya akal-akalan. "Untuk memuluskan itu, mereka sengaja mencatut nama saya sebagai menteri, dan peristiwa seperti itu sudah untuk kesekian kali terjadi," kata Cak Imin.

Kemudian, Cak Imin menjelaskan, sebelum kasus suap tersebut mencuat, seluruh anggaran di Kemenakertrans tidak pernah dibicarakan secara detail. Sebab di jajaran tersebut ada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di setiap program. Selama 1,5 tahun menjabat sebagai menteri, dia melanjutkan, KPA tidak pernah bersentuhan dengan Menakertrans.

"Hal itu sangat saya jaga, seluruh pelaksanaan anggaran ada di KPA," urainya.

Ditanya apakah akan menempuh jalur hukum terkait tudingan Farhat, mantan ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini mengaku akan mempelajari dulu. "Akan kami pelajari dulu, apakah ini termasuk pencemaran nama baik atau tidak. Yang jelas tudingan itu tidak perlu ditanggapi. Dan, saya siap, proaktif menjelaskan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," katanya.

Sebelumnya, Farhat Abbas, kuasa hukum pengusaha Dharnawati, salah satu tersangka kasus suap pencairan dana percepatan pembangunan daerah, menyebut bahwa uang senilai Rp1,5 miliar yang disita KPK dari kliennya, semula ditujukan sebagai hadiah lebaran untuk Kemenakertrans.

Farhat mengatakan, awalnya Muhaimin meminta hadiah lebaran kepada Dharnawati melalui perantara dua pejabat Kemenakertrans, Dadong dan Nyoman. Permintaan tersebut, menurut Farhat, diajukan beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri, dan sebelum penangkapan Dharnawati, Dadong, dan Nyoman oleh KPK. Namun, karena tidak berhasil, Muhaimin kemudian berniat untuk meminjam uang tersebut. (art)

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya

Pratama Arhan dan Azizah Salsha berpelukan

Momen Pratama Arhan Peluk Mesra Azizah Salsha Usai Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23

Setelah Timnas Indonesia U-23 berhasil melaju ke semifinal Piala Asia U23 2024 pada Jumat 26 April dini hari, Pratama Arhan dan Azizah Salsha menampilkan momen kemesraan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024