Ada Dana US$ 3 Juta ke Kongres Demokrat

Tersangka kasus suap Wisma atlet SEA Games Nazaruddin saat meninggalkan KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Komisi Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap sejumlah kesaksian palsu dari tersangka suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin. Ketua Komite Etik KPK, Abdullah Hehamahua, mengatakan banyak keterangan Nazarudin yang bias.

"Pertama dia (Nazarudin) bilang Yulianis (anak buah Nazar) diberhentikan padahal Yulianis waktu kami periksa hanya kerja dua bulan setelah itu berhenti karena macam-macam ulah Nazar," kata Abdullah di kantor KPK, Jakarta, Senin 12 September 2011.

Menurutnya bekas Bendahara Umum Partai Demokrat itu 8 kali mengancam Yulianis, karena takut keselamatan keluarganya, akhirnya Yulianis kerja kembali. "Logikanya, Yulianis mengerti keuangan perusahaan, kalau Yulianis keluar berbahaya itu," imbuhnya.

Kedua, Nazaruddin menyatakan Yulianis adalah Direktur Keuangan, padahal saat diperiksa Yulianis mengatakan memang sempat ditawarkan menjadi direktur keuangan tapi ia menolaknya. "Yulianis cerdas sama kayak Nazar bedanya Yulianis punya moral Nazar tidak," ujarnya. Dilanjutkan Abdullah karena jika Yulianis mau, artinya dia bisa dikorbankan.

Ketiga, Yulianis mengatakan bahwa uang perusahaan yang dibawa ke Bandung pada Kongres Partai Demokrat sebesar Rp30 miliar uang tunai. Dengan rincian dari perusahaan US$3 juta dan dari sponsor US$2 juta.

"Nazar mengatakan bahwa uang yang dibawa ke Bandung Rp50 miliar dan US$7 juta. Karena dia (Nazar) sendiri bilang yang tahu keuangan Yulianis. Yulianis kemukakan pada saya data yang ada," terangnya.

Sementara itu mengenai rekaman CCTV yang disebut Nazaruddin. Komite Etik kata Abdullah masih menunggu dari pihak Nazarudin yang berjanji akan menyerahkan ke komite etik.
 
"Ya tunggulah sampai bulan turun dari langit, mana tahu ini seperti kasus cicak buaya dibilang ada rekaman taunya nggak ada," imbuhnya. (eh)

Kisah Inspiratif dari Anak Santri, Ciptakan Produk Pangan untuk Solusi Kesehatan
Ilustrasi konsumen memilih unit properti.

Keuntungan Miliki Properti, Proses KPR dari Bank Terbesar di Indonesia Lebih Mudah

Properti dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui penyewaan. Jika Anda memiliki rumah, apartemen, atau bangunan komersial, Anda dapat menyewakannya kepada orang lain .

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024