- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Lembaga kajian pemilu dan demokrasi, Perludem, merekomendasikan ambang parlemen sebesar 2,5 persen kepada DPR RI. Perludem berpendapat, ambang parlemen 2,5 persen dapat menciptakan kondisi politik dan kepartaian yang lebih stabil.
Ambang parlemen 2,5 persen adalah yang digunakan pada Pemilu 2009 lalu. “Partai-partai sudah membiasakan diri dengan angka itu. Angka itu juga dapat mengurangi terbuangnya suara dalam pemilu mendatang, serta menghasilkan sistem kepartaian yang optimal,” kata peneliti Perludem, August Mellaz, di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 13 September 2011.
August mengatakan, demokrasi di Indonesia tergolong masih belum stabil, sehingga membutuhkan instrumen untuk mencapai kestabilan. Padahal di sisi lain, Perludem melihat bahwa sejak reformasi, partisipasi pemilih dalam pemilu makin lama makin turun.
Persoalannya, lanjut August, elit-elit politik partai besar menginginkan angka ambang parlemen yang lebih tinggi, lebih dari 2,5 persen. “Padahal dengan kondisi yang belum stabil, partai-partai besar itu justru bisa jadi tidak lolos,” ujarnya.
Perludem juga merekomendasikan ambang parlemen diterapkan untuk pemilu di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Menurut mereka, ambang parlemen di tingkat DPRD Provinsi ideaalnya sebesar 3 persen, dan di tingkat kabupaten/kota juga sebesar 3 persen.
Mengapa demikian? “Ambang parlemen daerah harus lebih besar, karena fragmentasi politiknya sangat besar. Misalnya dengan 25 kursi saja ada 17 partai. Jadi koalisinya sangat rumit,” jelas August.
Ia menambahkan, diberlakukannya ambang parlemen sangat penting demi penyederhanaan parpol. Pertama, untuk menyeleksi partai politik yang tidak mendapat dukungan pemilih signifikan. Kedua, untuk mengurangi jumlah partai politik di parlemen.
“Ketiga, untuk menyederhanakan sistem kepartaian di parlemen. Keempat, untuk menyeleksi peserta pemilu berikutnya,” jelas August. (eh)
Top Trending : Pengalaman Tinggal Dekat Landasan Udara hingga Anak Kiai Sering Open BO Waria
Ada beberapa artikel yang menjadi pusat perhatian publik di Indonesia sehingga mendapatkan banyak pembaca untuk kanal Trending VIVA.co.id pada Sabtu, 4 Mei 2024.
