- Reuters
VIVAnews - Bank UBS Swiss harus menanggung kerugian US$2 miliar setelah ditemukan perdagangan tidak wajar oleh pialang. Kepolisian di London telah menangkap seorang pialang terkait kasus ini.
Polisi Inggris mengatakan mereka telah menangkap pria 31 tahun atas tuduhan penipuan. UBS Swiss, seperti dikutip koran NZZ mengatakan pialang itu bekerja di divisi saham di London.
"Saya dapat mengkofirmasi bahwa seorang pegawai bank telah ditangkap di London terkait hal itu," ujar juru bicara UBS kepada kantor berita Reuters, Kamis, 15 September 2011.
UBS menyatakan, akibat masalah itu, kerugian itu diperkirakan sekitar US$2 miliar. "Ada kemungkinan hal ini dapat menyebabkan laporan kerugian UBS pada kuartal III/2011. Posisi klien tidak ada yang terpengaruh," ujarnya.
Analis perdagangan ZKB, Claude Zehnder, terkejut kasus seperti ini masih terjadi. UBS dinilai memiliki masalah dengan manajemen risiko. "Meski jika jumlahnya tidak begitu tinggi, ini seperti menghilangkan kepercayaan UBS" tambahnya.
"Dengan kasus ini mereka kehilangan banyak kredit yang telah mereka kumpulkan," ujarnya.
Padahal, UBS kembali memiliki kepercayaan diri setelah diselamatkan negara Swiss pada 2008, setelah kerugian besar akibat banyaknya aset yang bermasalah.
UBS mengumumkan akan memangkas 3.500 pekerja untuk menghemat US$2,3 miliar tiap tahunnya. UBS berharap biaya restrukturisasi pegawai sekitar 550 juta franc dan sekitar US$450 juta franc ini akan dibukukan semester II tahun ini.
Bank investasi di dunia telah terkena dampaknya akibat perdagangan yang melambat dan masalah utang di zona Euro dan AS. Hal ini ditambah peraturan yang mewajibkan untuk menahan modal lebih banyak untuk melindungi kerugian setelah krisis finansial global 2008.
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
