- www.elnusa.co.id
VIVAnews - Perusahaan pengeboran minyak PT Elnusa Tbk (ELSA) meraup kontrak pekerjaan senilai US$108 juta setara Rp972 miliar (kurs Rp9.000 per dolar AS) hingga Agustus 2011. Dari jumlah tersebut, sebesar US$85 juta atau 79 persen merupakan kontrak-kontrak baru yang diraih pada 2011.
“Pencapaian kontrak-kontrak baru serta pengembangan usaha untuk proyek-proyek baru diharapkan akan berkontribusi bagi kinerja Elnusa. Walaupun kondisi perekonomian global yang juga berimbas kepada industri migas menjadi suatu tantangan yang tidak mudah untuk Perseroan di tahun 2011 ini," ujar Division Head of Corporate Secretary Elnusa kata Heru Samodra dalam siaran pers, Selasa 20 September 2011.
Dari kontrak baru tersebut, kontrak pekerjaan Well Services yang berlokasi di daerah Kalimantan Timur menjadi penyumbang pemasukan terbesar bagi perusahaan.
Elnusa juga mengungkapkan divisi Oilfield Services (OFS) Elnusa juga tengah fokus mempersiapkan proyek coiled tubing, pumping nitrogen dan Snubbing slickline services dengan nilai sekitar US$47 juta. Pengerjaan proyek ini diperkirakan akan memakan waktu hingga 5 tahun.
Disamping kontrak pemeliharaan sumur migas itu, divisi OFS juga sedang menggarap sejumlah proyek besar di bidang fasilitas produksi senilai total US$29 juta. Proyek itu antara lain terdapat di daerah Cilacap untuk pengerjaan pembangunan instalasi pembuangan air limbah. Proyek lain adalah pengoperasian dan pemeliharaan pipa minyak Stasiun Pusat Pengumpul Pemompaan di Tempino Plaju, Sumatera Selatan.
Di luar pencapaian itu, Elnusa saat ini juga sedang menjajaki kerjasama strategis untuk mengoptimalkan produktivitas dan profitabilitas divisi jasa pengeboran (drilling services).
Kerjasama tersebut diharapkan dapat terealisasi dengan baik secepatnya bersama dengan salah satu anak perusahaan PT Pertamina, yaitu Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) untuk beberapa proyek pemboran diantaranya di daerah Sumatera Selatan dan Jambi.
Diakui Heru, selain krisis ekonomi global, perseroan juga masih seringkali menghadapi sejumlah kendala seperti mundurnya jadwal pelaksanaan proyek karena faktor perizinan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham ELSA ditutup melemah Rp5 per lembar saham ke level Rp225. (umi)