Google Jadi Investasi di Indonesia?

Google Ping
Sumber :
  • Valven

VIVAnews - Saat Eric Schmidt, mantan Chief Executive Officer yang kini menjabat sebagai Executive Chairman Google menjumpai Wakil Presiden Boediono, 22 Juli 2011 lalu, ia mengungkapkan niatnya untuk mengekspansi bisnis Google di Indonesia.

Namun belakangan, marak beredar kabar bahwa raksasa mesin pencari itu membatalkan rencana mereka untuk berinvestasi di Indonesia. Alasannya klasik, masalah keamanan dan belum adanya regulasi yang jelas seputar pusat data di Indonesia.

Namun demikian, isu seputar pembatalan rencana Google tersebut dibantah oleh Menkominfo Tifatul Sembiring.

“Google mau berinvestasi di sini,” kata Tifatul di Jakarta, 21 September 2011. “Mereka mau kerjasama kalau kami mengarahkan kerjasama tersebut ke arah usaha kecil menengah (UKM),” ucapnya.

Tifatul menyebutkan, tujuan kerjasama ke arah tersebut adalah agar produk-produk dari UKM di Indonesia bisa memanfaatkan jaringan pemasaran melalui Google. “Dengan demikian, produk Indonesia bisa menembus pasar Internasional. Kita kan punya banyak UKM,” ucap Tifatul.

Tifatul juga menyatakan bahwa pihaknya telah mengajak Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan untuk bertemu dengan mantan CEO Google tersebut. “Saya mengajak pak Syarif bertemu Google dan sekarang sedang dibentuk tim teknis. Kabar Google batal berinvestasi ini dari mana?” bantah Tifatul.

“Yang perlu diketahui, kalau seorang CEO datang, ia tidak sekadar basa-basi. Dia bukan diplomat, dia pedangang, dan saat ini sedang dibicarakan. Belum ada keputusan ya atau tidak,” kata Tifatul.

Meski demikian, terkait nilai investasi yang akan ditanamkan oleh Google, Tifatul belum bisa menjelaskan. “Nilai investasi belum jelas, timnya saja baru dibentuk,” ucapnya.

Selain Google, pemerintah juga tengah membicarakan seputar investasi dengan perusahaan perangkat lunak raksasa lainnya yakni Oracle.

“Oracle juga punya banyak produk-produk software. Di Indonesia, software mereka digunakan termasuk oleh operator-operator telekomunikasi, perbankan dan lain-lain,” kata Tifatul. “Jadi, investasi yang dilakukan bisa dalam bentuk pengembangan software,” ucapnya.

Untuk itu, Tifatul menyebutkan, pihaknya juga meminta Oracle untuk menyerap tenaga kerja dari Indonesia dan menggunakan jasa developer-developer lokal. “Ini berguna untuk peningkatan devisa dan perluasan kesempatan kerja,” ucapnya.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024