- VIVAnews/Febry Abdinnah
VIVAnews - Padu padan hitam dan putih takkan pernah membosankan. Semua tergantung dari cara Anda memadukannya. Perpaduan warna klasik ini bisa bertransformasi menjadi tampilan baru baik berkesan girly, boyish, elegan, gothic, chic, bahkan edgy.
Seperti yang dilakukan Eddy Betty. Ia menciptakan perpaduan seru warna hitam dan putih. Masih dengan ciri khasnya yang tak pernah terkonstruksi pakem-pakem fashion.
Ia menggabungkan berbagai macam variasi cutting dan layer menjadi sebuah desain asimetris yang unik dan nyeleneh. Namun tetap chic dan tidak monoton. Mix don't match.
"Eddy punya tren sendiri, tidak percaya pakem-pakem yang ada. Fashion itu tidak kaku, kamu bisa pakai apa pun dan memadukan apa pun. Justru akan membuat kamu terlihat beda dan menjadi pusat perhatian," ujarnya.
Koleksi black and white Edbe terdiri dari blus asimetris, gaun bervolume, rok multiposisi, jumpsuit, kemeja lengan raglan, dan celana sarung (sarouel). Memang bukan rancangan yang diperuntukan bagi orang yang ingin mengoreksi bentuk tubuh. Namun, garis rancangannya yang unik mampu menjadikan siapa pun pemakainya menjadi pusat perhatian.
Menurutnya, Japanese style memiliki efek 'bius' yang dahsyat. Sehingga ia menjadikan tren unik orang Jepang sebagai inspirasinya dalam merancang busana.
"Menurut saya gaya orang-orang Jepang itu lebih mampu menarik perhatian. Kalau kamu jalan, pasti orang menoleh," katanya.
Selain, koleksi black and white, Eddy juga mengeluarkan koleksi batik. Ia menggabungkan berbagai macam motif batik tradisional Indonesia dengan motif baru seperti gambar mainan anak, boneka matryoshka, boneka Jepang, telur paskah, corak batik Afrika, atau geometris.
Proses membatiknya pun dilakukan dengan tidak biasa yaitu dengan cara terbalik. Setelah proses batik dengan malam selesai, Eddy baru mencetak motif yang diinginkan. Lihat saja keseluruhan koleksi di sini.
Sosial Fest Jadi Ajang SMA Negeri 61 Jakarta Pamerkan Hasil Projek P5 Tentang Jaminan Sosial
Terkait jaminan sosial perlu dibangun sejak dini melalui pendidikan dasar dan menengah guna menumbuhkan kepedulian masyarakat akan risiko sosial ekonomi.
