- ANTARA/ Saiful Bahri
VIVAnews - Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) menyita sejumlah barang dari jamaah haji yang berangkat melalui Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Selain rokok, petugas juga menyita cobek dari batu, gunting, pisau, kompor gas minyak goreng, madu dalam botol, shampo dan sejumlah barang lainnya yang dianggap membahayakan. "Kami harus melakukan itu, karena itu memang tidak diperkenankan membawa barang-barang tersebut," kata Humas PPIH Embarkasi Surabaya, Fatkhul Arif Senin, 3 Oktober 2011.
Sebenarnya, tak dilarang jamaah membawa rokok, namun petugas menilai, beberapa dari mereka membawa dalam jumlah berlebihan.
Sementara, agar tidak terulang kembali, pihak PPIH Jatim terus memberikan pengumuman dan edaran baik yang dilakukan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, juga diteruskan ke daerah-daerah di Jatim asal tempat jamaah calon haji.
"Kami lakukan sosialisasi. Imbauan dan informasi itu kami teruskan ke daerah, agar tidak membawa barang-barang yang tidak dibutuhkan," lanjutnya.
Selebihnya, daerah diminta mengedarkan surat untuk memberitahukan sejumlah barang yang boleh dibawa atau tidak. Untuk efek jera, barang-barang yang disita dilelang. Hasilnya, disalurkan ke sejumlah lembaga sosial di Surabaya.
"Selain memberikan pengumuman pelarangan, kami juga sampaikan kalau barang-barang yang kami amankan, kami sumbangkan ke lembaga sosial," terang Arif.
Dijelaskan dia, perkembangan pemberangkatan jamaah calon haji di Jatim saat ini sudah sampai kloter 4. Disebutkan, perjalanan ke tanah suci melalui Bandara Juanda berlangsung lancar.
Sementara, data menyebut di kloter sebelumnya tercatat ada 4 jamaah yang gagal berangkat. Rinciannya, satu orang jamaah meninggal dunia, satu orang kedapatan ber-KTP Malaysia, satu orang lainnya karena hamil dan satu lagi karena sakit dan dirujuk ke RS Haji Surabaya. "Untuk yang satu orang lagi batal berangkat, karena ikut mendampingi isterinya yang hamil," punkas Arif.
Laporan: Tudji Martudji | Surabaya