- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Pemerintah menilai permintaan Dewan Perwakilan Rakyat untuk menekan kuota subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi hingga 38 atau 37,5 juta Kilo Liter bisa terwujud. Syaratnya, harus ada kemauan semua pihak untuk disiplin dan masyarakat bisa menerima keputusan itu.
"Kami semua harus dukung pengendalian," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, saat ditemui usai acara Indonesia-Slovakia Business Forum di Hotel Shangri-la Jakarta, 11 Oktober 2011.
Hatta menilai pemerintah meminta kuota BBM besubsidi sebesar 40 juta KL dengan acuan telah melakukan upaya pengendalian dan penghematan. "Jadi kalau diturunkan lagi jadi 38 atau 37,5 juta KL itu berarti harus kerja keras," lanjut pejabat dari Partai Amanat Nasional itu.
Hatta mengakui bahwa dana dari hasil penghematan subsidi BBM selain akan digunakan untuk biaya pembangunan daerah juga untuk cadangan risiko fiskal. "Kami juga ingin dana optimalisasi digunakan untuk fiskal, baik cadangan pangan atau fiskal lainnya," kata Hatta.
Hemat Anggaran
Sebelumnya, pemerintah memperkirakan pengaturan volume konsumsi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dapat menghemat anggaran Rp4,9 triliun pada 2012. Hal itu dengan asumsi volume subsidi BBM pada 2012 dapat ditekan kembali menjadi 37,8 juta kiloliter.
Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, dengan penghematan tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 untuk subsidi BBM menjadi Rp118,7 triliun. "Usulan dalam RAPBN 2012 sebesar Rp123,6 triliun," ujar Agus saat rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Pemerintah mengusulkan besarnya anggaran penghematan ini akan dialokasikan menjadi dana cadangan risiko fiskal. (ren)
3 Alasan Wajib Dateng ke BaliSpirit Festival 2024, Nikmati Musik Sambil Tenangkan Pikiran
Bagi kamu yang berencana liburan ke Bali sambil merasakan sensasi senam Yoga, mungkin tidak ada salahnya untuk datang ke event tahunan Bali yakni BaliSpirit Festival 2024
