Kasus Penipuan, Citigroup Didenda 2,5 Triliun

Citibank
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Pihak berwenang di AS mendenda Citigroup Inc sebesar US$285 juta (sekitar Rp2,5 triliun) setelah perusahaan perbankan itu terbukti menipu para investor dalam membeli obligasi kredit rumah yang bermasalah (toxic housing-related debt). Bagi pihak berwenang AS, tindakan Citigroup itu melanggar hukum.

Menurut kantor berita Reuters, denda itu dijatuhkan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Rabu waktu setempat. Menurut SEC, Unit Pasar Global pada Citigroup telah menyesatkan para investor atas obligasi terjamin senilai US$1 miliar. Citigroup saat itu tidak mengungkapkan kepada investor atas "pengaruh signifikan" atas pembelian aset-aset pokok (underlying assets) senilai US$500 juta.

Menurut SEC, Citigroup saat ini merujuk pada penilaian seorang pialang yang berpengalaman bahwa portofolio yang ditawarkan itu "kemungkinan besar yang terbaik!" Sebaliknya, saat dikonfrontir, seorang manajer collateral menyebut portofolio itu "sangat buruk."

Bagi SEC, ulah Citigroup ini tidak jujur. "Hukum sekuritas menyatakan investor berhak menerima perhatian dan kejujuran lebih dari yang sekadar diberikan Citigroup," kata Ketua Divisi Penindakan SEC, Robert Khuzami. Menurut SEC, pembayaran denda dari Citigroup akan diteruskan ke para investor yang dirugikan.  

Dalam pernyataannya, Citigroup menyatakan SEC tidak menuduh unit mereka itu bertindak "sengaja atau serampangan." Menurut Citigroup, kesepakatan dengan SEC itu telah "menyelesaikan semua penyelidikan yang dimaksud." 

Selain dengan Citigroup, SEC juga menjatuhkan tuduhan kepada Brian Stoker, yang disebut sebagai staf Citigroup yang bertanggungjawab atas transaksi bermasalah itu.

Kesepakatan dengan Citibank merupakan yang ketiga bagi SEC terkait dengan penipuan investor terkait pembelian obligasi. Dua bank lain yang bermasalah yaitu Goldman Sachs dan JPMorgan.

Komisi itu terus mendapat tekanan dari anggota parlemen dan publik agar memproses kasus-kasus yang melibatkan perusahaan-perusahaan pemain utama di Wall Street. Mereka dianggap bertanggungjawab atas krisis keuangan 2007-2009, yang menjerumuskan AS ke jurang resesi. Krisis ini juga menular ke banyak negara. (adi)

 

Berapa Usia Seseorang Dianggap Tua?
VIVA Militer: Tentara Israel di wilayah Khan Younis, Gaza, Palestina

Pejabat Israel dan Mesir Bertemu Diam-diam, Bahas Operasi Militer di Rafah

Para pejabat tinggi Israel dan Mesir mengadakan pertemuan rahasia di Kairo, pada Rabu, 24 April 2024, yang bertujuan membahas rencana Tel Aviv untuk menginvasi kota Rafah

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024